TEMPO.CO , Jakarta:Investor asing mulai menaruh kepercayaan terhadap bisnis e-commerce Indonesia. Beberapa situs jual beli online seperti Tokopedia dan BukaLapak tahun ini menerima kucuran dana dari investor luar negeri.
Rama Mamuaya, pendiri perusahaan riset dan situs teknologi-startup Daily Social, menilai dana ini memiliki peran yang krusial pada perkembangan e-commerce Indonesia selanjutnya. “Karena e-commerce Indonesia masih berada pada tahap infancy, mereka membutuhkan dukungan modal yang kuat untuk bisa bertahan,” ujarnya melalui surat elektronik pada Tempo.
Rama menambahkan industri digital Indonesia baru berkembang, karena itu investor baru berani berinvestasi pada perusahaan yang model bisnisnya telah terbukti. Salah satunya adalah e-commerce.
Salah satu situs jual beli online yang menarik minat investor asing adalah BukaLapak yang menerima investasi dari Gree Ventures dari Jepang pada bulan ini. Achmad Zaky, Director BukaLapak menyatakan tidak bisa membuka besaran investasi yang diterimanya. Namun ditargetkan pendanaan ini dapat terlihat hasilnya dalam jangka pendek.
“Kami arahkan investasi ini untuk pengembangan infrastruktur dan marketing bisnis kami, “ ujar Achmad menambahkan. Selain BukaLapak, grup e-commerce ini juga membawahi situs jual beli lain yang lebih spesifik pada fashion, yaitu HijUp dan Scallope.
Rama menyebutkan, bahwa selain pemodal dari luar negeri, investor lokal pun sudah mulai berani memberi dana jor-joran pada bisnis ini, seperti GDP Ventures yang berinvestasi di BliBli dan Kaskus. Ada pula perusahaan inkubator yang juga mendanai e-commerce dalam skala lebih kecil.
Satu hal yang digaris bawahi Rama adalah minimnya bantuan pemerintah pada perusahaan digital Indonesia. “Idealnya, pemerintah harus seimbang antara membantu menyuburkan perusahaan lokal, namun juga tidak menghambat ketika ada investor luar yang ingin membantu perusahaan lokal,” ujarnya.
RATNANING ASIH
Berita Terpopuler
Dahlan: KS Butuh Perlindungan Jaksa Agung
Bandara Soekarno-Hatta Sudah ''Overload''
Tarif Batas Atas Pesawat Akan Ditinjau
Saham BTEL Jatuh ke Level Terendahnya
Jelang Pilkada DKI, Rupiah Melemah ke 9.500
Bandara Banyuwangi Penyangga Juanda dan Ngurah Rai
Berita terkait
Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021
22 April 2021
Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM
Baca SelengkapnyaTren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda
6 April 2018
Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.
Baca SelengkapnyaRuben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali
22 Januari 2018
Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar
16 Januari 2018
Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIcing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu
8 November 2017
Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha
13 September 2017
Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.
Baca SelengkapnyaMau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos
2 September 2017
Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya
3 Agustus 2017
Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.
Baca SelengkapnyaBisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis
21 Juli 2017
PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis
Baca SelengkapnyaMau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks
17 Juli 2017
Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?
Baca Selengkapnya