Bangun Pabrik Petrokimia, Honam Terkendala Lahan  

Senin, 17 September 2012 19:33 WIB

Ilustrasi. misl.org

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana investasi yang dilakukan oleh Honam Petrochemical Corporation di Indonesia masih terganjal permasalahan lahan. Menurut Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, Panggah Susanto, permasalahan lahan tersebut muncul karena lahan yang ingin dimiliki oleh perusahaan raksasa asal Korea Selatan itu merupakan lahan milik Krakatau Steel.

“Mereka ingin lahan di dekat Titan (Titan Kimia, anak perusahaan Honam) dan itu milik KS,” ujar Panggah, Senin, 17 September 2012.

Honam Petrochemical Coorporation berencana untuk melakukan ekspansi usaha di Indonesia pada 2013 mendatang. Perusahaan akan membangun pabrik petrokimia dengan nilai investasi sebesar US$ 5 miliar. Investasi itu diharapkan akan mampu menekan impor tahunan Indonesia di sektor petrokimia.

Menurut Panggah, Honam berencana untuk membeli 45 hektare lahan milik Krakatau Steel. Lahan itu sendiri merupakan lahan produksi yang juga diperlukan oleh Krakatau Steel untuk kepentingan produksinya. “KS sendiri sebenarnya sudah tidak keberatan melepas lahannya karena demi kepentingan nasional,” ujarnya.

Karena itu, Panggah menyatakan saat ini yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan lahan itu adalah mencari dasar hukum penjualan lahan tersebut. Pihak Kementerian BUMN sudah setuju untuk melepas lahan milik KS tersebut. “Jadi sekarang tinggal dicarikan cara penjualan tanah yang dibenarkan secara hukum,” katanya.

Investasi Honam di Indonesia sangat vital bagi pertumbuhan industri di Indonesia, khusus di sektor petrokimia. Indonesia sendiri saat ini tercatat masih impor di sektor petrokimia dengan nilai US$ 8 miliar per tahunnya. “Petrokimia cukup prioritas karena importasinya ketiga terbesar setelah logam dasar dan komponen serta elektronik,” ujarnya.

Honam nantinya diproyeksikan untuk menjadi salah satu produsen di sektor petrokimia di Indonesia. “Karena itu, Honam menjadi prioritas supaya investasi petrokimia ini bisa terwujud,” katanya.

Pemerintah juga berupaya untuk sesegera mungkin menyelesaikan persoalan lahan tersebut. Soalnya, sejumlah negara di ASEAN seperti Singapura dan Malaysia sudah mencoba mengajak Honam untuk memindahkan investasinya ke negara mereka. “Mereka juga pasti punya kepentingan. Dan bagi KS cara itu bisa dilakukan jika sudah ada keputusan dari pemerintah, dalam hal ini Menteri BUMN,” ujarnya.

Adapun Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, sebelumnya menyatakan Honam Petrohemical Coorporation merupakan salah satu harapan investasi pemerintah di tahun 2013. Soalnya, pemerintah sendiri pada tahun depan membutuhkan investasi sebesar US$ 18,5 miliar untuk menyeimbangkan neraca perdagangan yang mengalami tren negatif. Ia yakin investasi di Indonesia tahun depan bisa menembus angka US$ 30 miliar jika investasi Honam sebesar US$ 5 miliar jadi masuk.

DIMAS SIREGAR

Berita terkait

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

8 jam lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

10 jam lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

11 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

1 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

1 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

4 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

4 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

4 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

5 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

6 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya