TEMPO.CO, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani Persero (PNM) menerbitkan Surat Utang Obligasi I PNM Tahun 2012 senilai Rp 500 miliar. Direktur Utama Permodalan Nasional Madani Parman Nataatmadja mengatakan, penerbitan obligasi ini untuk memperkuat struktur permodalan demi mendukung rencana ekspansi bisnis.
Obligasi ini mendapat peringkat A (Single A) dari lembaga pemeringkat Pefindo. Ia menuturkan, sekitar 80 persen dari hasil penerbitan obligasi ini untuk modal kerja yang akan disalurkan kepada usaha mikro dan kecil melalui Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) PNM. Sisanya untuk refinancing pelunasan sebagian utang bank.
Menurut dia, penerbitan obligasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat permodalan dalam bisnis pembiayaan mikro. Usaha mikro kecil memiliki potensi yang baik untuk diminati investor," kata Parman.
Sebagai penjamin emisi surat utang ini adalah PT Bahana Securities. Masa penawaran awal (bookbuilding) obligasi dilaksanakan pada 14-28 September 2012, dengan penawaran awal dimulai 8 hingga 9 Oktober 2012. Pencatatan obligasi dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada 15 Oktober 2012.
Obligasi ini mendapat peringkat A (Single A) dari lembaga pemeringkat Pefindo. Peringkat ini menunjukkan adanya dukungan yang kuat dari pemerintah, kondisi likuiditas, dan fleksibilitas finansial yang relatif kuat.
Hingga kini, perseroan memiliki jaringan bisnis mikro dengan 580 kantor pelayanan. Terdiri dari 477 unit ULaMM, 22 kantor cabang, lima cabang pembantu, dan 76 cluster dengan jangkauan di 2.247 kecamatan yang berada di 22 provinsi.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain:
Kiat Dahlan Iskan Atasi Kemiskinan di Ibukota
Mau Naik Heli Taksi? Ini Syaratnya
Harga Emas Melonjak US$ 38 per Troy Ounce
Bank Indonesia Nilai Ekonomi Indonesia Membaik
Rencana Pembelian Blitz oleh CJ Melanggar Aturan
Pengembang Malaysia Tawarkan Proyek Properti RM 1,2 Miliar
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
30 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya