TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Bima Finance Ninoy T Matheus mengatakan pihaknya tengah menjajaki rencana penerbitan obligasi senilai Rp 200 miliar.
"Ini penerbitan obligasi yang pertama kali. Saat ini masih dalam tahap penjajakan. Kami masih melihat pasar dulu,” katanya, Selasa 11 September 2012.
Menurut ia, perusahaan belum bisa menentukan kapan obligasi itu akan diterbitkan. “Bisa tahun ini, bisa juga semester pertama tahun depan. Intinya, begitu pasarnya bagus, langsung kami terbitkan,” katanya.
Ia mengatakan dana hasil penerbitan obligasi akan dipakai untuk menambah modal perseroan. Untuk tingkat bunga, ditargetkan berkisar 9 – 10 persen. “Tingkat bunga obligasi ini relatif kecil bila dibandingkan dengan rata-rata bunga bank yang mencapai 12 – 13 persen. Untuk tenornya, antara satu sampai dua tahun,” katanya.
Untuk penjamin emisi, Ninoy mengakui sudah mengantungi nama-nama penjamin emisi. Namun ia masih belum mau memberi tahun nama penjamin emisi untuk penerbitan oblgasi ini.
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.