Akibat Kemarau Penyerapan Beras Bulog Menurun

Reporter

Senin, 10 September 2012 19:42 WIB

Penggembala tengah mengembala ternaknya di areal sawah yang gagal panen akibat kemarau di daerah Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/9). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Kediri-Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional V Kediri kesulitan menyerap beras petani. Akibat kemarau berkepanjangan pengadaan beras dari petani pun turun drastis.

Kepala Bulog Kediri Agus Dwi Indiarto mengatakan pengadaan gabah dan beras pada musim kemarau ini menurun drastis dari musim sebelumnya. Jika pada masa panen raya Bulog mampu melakukan pengadaan sebesar 1.000 ton per hari, saat ini hanya 300 hingga 400 ton per hari. "Penurunan ini akibat musim kemarau berkepanjangan," kata Agus, Senin 10 September 2012.

Kondisi ini, menurut Agus, dialami oleh seluruh daerah di Indonesia. Beruntung Bulog Kediri masih bisa melakukan pengadaan meski volumenya sangat kecil. Bahkan dengan jumlah yang ada, Bulog Kediri masih bisa melakukan pengiriman ke sejumlah daerah yang mengalami defisit. Di antaranya adalah Papua dan Sumatera Utara.

Sejak dua hari lalu sebanyak 5.000 ton beras jenis Vietnam telah dikirimkan ke Papua. Beras itu rencananya akan dipergunakan sebagai beras miskin (raskin) oleh pemerintah setempat. Selain itu Bulog Kediri juga memasok 2.000 ton beras dalam negeri ke kawasan Sumatera Utara yang mengalami defisit pangan akibat kemarau.

Agus menambahkan meski didera kemarau berkepanjangan, stok beras untuk wilayah Kediri dan sekitarnya masih aman. Saat ini gudang Bulog di Desa Paron dan Banyakan Kediri masih tersimpan 45.700 ton. "Cukup untuk September tahun depan," katanya.

Bulog juga masih menyediakan 100 ton beras untuk dilepas kepada pemerintah daerah jika muncul keadaan bencana. Situasi yang dimaksud adalah kekeringan berkepanjangan yang membuat sawah puso atau nelayan yang tak bisa melaut hingga mengancam kebutuhan pangan mereka. Hanya saja pasokan itu baru bisa dikeluarkan atas permintaan resmi pemerintah daerah. Dan hingga kini Bulog belum menerima permintaan tersebut.

Sementara itu harga beras di tingkat petani terus meningkat pada musim ini. Jika sebelumnya para pedagang membeli dengan harga Rp 5.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 6.500 per kilogram. "Petani minta harganya naik," kata Ali Susanto, pedagang beras di Kediri.

Para petani, menurut dia berdalih musim kemarau menjadi penyebab mahalnya harga beras. Sehingga meski mudah didapat, mereka meminta kenaikan harga yang tinggi kepada tengkulak. Akibatnya harga beras di pasaran pun turut terdongkrak. HARI TRI WASONO

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

4 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

5 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

9 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

14 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

22 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

24 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

25 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya