Apindo: Alihkan Subsidi BBM untuk Infrastruktur  

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 6 September 2012 20:43 WIB

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofyan Wanandi saat konfrensi press setelah mengadakan diskusi dengan tema "Indonesia tumbuh dalam lingkungan global yang lebih rentan" di gedung BKPM, Jakarta, (12/7). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menilai kebijakan pemerintah memberikan subsidi bahan bakar minyak () hanya pemberoson angaran semata, akibatnya belanja modal pemerintah terbilang minim.

"Saya katakan itu gagal total. Kalau pun minta tambahan kuota pun tidak ada efeknya, alihkan ke pembangunan infrastruktur," ujarnya saat acara The Great Convergence of East and West, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 6 September 2012.

Keberanian pemerintah memangkas subsidi dinilai tepat, sebab tidak berdampak pada perbaikan ekonomi Indonesia. Hingga kini kata dia, angka subsidi sudah mencapai Rp 300 triliun dengan Rp 170 triliun diantaranya dikucurkan untuk minyak. "Tidak ada jalan lain, harus tetap dinaikkan walaupun bertahap."

Dari jumlah itu, sebagian anggaran subsidi lebih banyak disedot pengguna kendaraan bermotor yang notabene dinikmati kalangan masyarakat menengah ke atas. "Itu kan semua pake ini (subsidi) kan, akhirnya nggak efektif subsidi itu meskipun dinaikkan,".

Guna menekan semakin membengkaknya subsidi, Sofjan berharap pemerintah secepatnya menerapkan kebijakan pengurangan subsidi dan menaikan harga BBM secara bertahap sehingga tidak membebani anggaran belanja negara. "Kalau tidak siapapun yang memerintah saya pikir tidak bisa melanjutkan pembangunan ekonomi kita."

Dalam hitungannya, kenaikan yang akan dibebankan dilakukan secara bertahap dikisaran Rp 500-1.000 per liter, sehingga mampu memangkas ketergantungan subsidi BBM. "Jangan lakukan (kenaikan) kaget-kagetin 30, 40 persen nanti marah orang. Kalau dinaikkan minimal lima persen dulu,"

Bukan hanya itu, untuk menekan anggaran negara, ia pun menyetujui kebijakan pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun depan, namun dengan catatan dilakukan secara bertahap. "Jangan naikin semua, yang bisa bayar bakal bayar, tapi yang kecil-kecil jangan (dinaikan)."

JAYADI SUPRIADIN

Berita
Terpopuler
Bursa Potensi Panggil Perusahaan Bakrie

Dahlan Iskan Bentuk Brigade Hama

Capital Outflow Agustus Mencapai Rp 0,41 Triliun

Angkutan Motor Pemudik Dapat Subsidi Rp 568 Miliar

Pertamina Hidupkan Kembali Ladang Minyak di Irak

Wall Street Kembali Ditutup Datar



Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

11 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

16 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan sarana dan fasilitas pelayanan kepada konsumen pasca erupsi Gunung Ruang aman.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

16 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bagaimana Suplai Minyak Tanah dan BBM di Kepulauan Sitaro?

17 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bagaimana Suplai Minyak Tanah dan BBM di Kepulauan Sitaro?

Pertamina Patra Niaga tengah memantau sirkulasi BBM dan minyak tanah di area terdampak erupsi Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

17 hari lalu

Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

Konsumsi puncak konsumsi bensin terjadi di ruas tol Trans Jawa terjadi di H+4 Lebaran atau 14 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

18 hari lalu

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

18 hari lalu

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di tengah konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya