Pemerintah Prediksi Harga Kedelai Bakal Naik Lagi

Reporter

Rabu, 29 Agustus 2012 20:37 WIB

Kedelai olahan yang telah dibungkus untuk diperam di industri tempe di dusun Klero, kelurahan Sumberharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (14/5). Para perajin tempe mengeluhkan naiknya harga bahan baku kedelai yang menurut data Koperasi Perajin Tempe Indonesia (KOPTI) sebesar 16,7% atau dari Rp 6000 naik menjadi Rp 7000 per kilogramnya. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Malang-Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti memprediksi harga kedelai bakal naik lagi. Penyebabnya, kata dia, pasokan kedelai dari Amerika Latin tersendat karena gagal panen. Dua negara penghasil utama kedelai, Argentina dan Brazil, gagal panen akibat anomali cuaca yang melanda wilayah mereka.

"Ini masalah global, tak hanya di Indonesia," kata Bayu seusai menjadi dosen penguji mahasiswa pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Rabu 29 Agustus 2012. Kegagalan panen ini membuat harga kedelai impor bakal terus terkerek naik. Harga kedelai impor kini mencapai Rp 8.200 per kilogram, dari sebelumnya Rp 6.900.

Untuk mengendalikan harga, Kementerian Perdagangan tengah merumuskan sistem pengucuran subsidi bagi pelaku Usaha Kecil Menengah dan Industri Kecil Menengah yang menggunakan bahan dasar kedelai. Namun, ia tak bisa menyebutkan secara detail mekanisme penyaluran subsidi tersebut. "Segera dibagikan subsudi bagi UKM dan IKM," ujar Bayu.

Sebelumnya, sebanyak 60 pengrajin tempe di jalan Sanan Kelurahan Purwantoro Kota Malang terancam gulung tikar akibat naiknya harga bahan baku, kedelai. Pengrajin mengaku tak mampu menjangkau harga kedelai yang terus melonjak tak terkendali. "Modal kami pas-pasan," kata Ketua Primer Koperasi Tempe Bangkit Usaha, Chairul Anwar.



Omset penjualan kedelai di koperasi yang dipimpinnya pun turun hingga lima ton per hari. Dari rata-rata kebutuhan kedelai mencapai 15 ton. Chairul menilai kenaikan harga kedelai sudah di luar kewajaran. Pada 2010 lalu, harga kedelai tertinggi mencapai Rp 7.050 per kilogram. Jika dibiarkan, katanya, maka industri tempe bakal gulung tikar. Untuk itu, perajin menuntut pemerintah memberikan subsidi pembelian kedelai.

Pengrajin tempe, Prayitno, mengaku keuntungannya menurun tajam hingga 50 persen. Untuk menyiasati kenaikan harga kedelai, harga tempe naik sekitar naik semula Rp 10 ribu per batang naik menjadi Rp 12 ribu. "Kualitas dan ukuran tetap tak berubah," katanya. Setiap hari, ia rata-rata membutuhkan bahan baku kedelai sebanyak 100 kilogram.



EKO WIDIANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

2 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

9 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

10 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

10 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

15 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

15 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

17 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

18 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

22 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya