Likuidasi Jalan Keluar Penyelamatan Djakarta Lloyd  

Reporter

Selasa, 28 Agustus 2012 18:45 WIB

Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat badan usaha milik negara, Said Didu, mengatakan likuidasi merupakan cara terbaik penyelamatan perusahaan perkapalan PT Djakarta Lloyd (Persero). "Likuidasi risikonya sangat minim," katanya saat dihubungi Tempo pada Selasa, 28 Agustus 2012.

Menurutnya, dampak likuidasi hanya persoalan kepercayaan kreditur dari pihak luar negeri terhadap Kementerian BUMN. “Cara tersebut juga pantas dipilih sebab Djakarta Lloyd dinilai sulit bersaing dan prospeknya tidak cerah,” ucapnya.

Alternatif lainnya menurut Said adalah dengan mengakuisisi dan membentuk holding perkapalan. "Saya rasa Pusri dan Bulog mau mengakuisisi atau membentuk holding."

Nantinya, kapal milik Djakarta Lloyd diharapkan dapat menambah armada untuk mengangkut kebutuhan kedua perusahaan. "Kalau ada barang yang diangkut, pasti meyakinkan bagi Djakarta Lloyd untuk segera dibeli." Ia menambahkan, apalagi Indonesia terdiri dari negara kepulauan. Seharusnya perusahaan perkapalan dikelola dengan manajemen yang bersih.

Kementerian BUMN, menurut Said, memiliki tugas melakukan perombakan manajemen Djakarta Lloyd. "Orang-orang di Djakarta Lloyd itu rusak semua. Untuk itu, langkah yang harus dilakukan oleh Kementerian adalah mengganti seluruh jajaran direksinya.”

Mengenai kemungkinan penjualan aset milik perusahaan, menurut Said hal itu adalah mustahil. "Asetnya saja disita, apanya yang mau dijual?".

Djakarta Lloyd, perusahaan yang berdiri sejak 1950 ini, sudah tak beroperasi sejak Februari 2011. Sebagian armada kapalnya rusak, sementara sisanya disita pengadilan, gaji karyawannya pun tidak dibayar selama 14 bulan lebih.

Utang dan kewajiban yang harus dilunasi perusahaan itu mencapai Rp 47,2 miliar. Terdapat juga utang ke Bank Mandiri senilai Rp 12,8 miliar.

SATWIKA MOVEMENTI


Berita terkait

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

11 hari lalu

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.

Baca Selengkapnya

Demo Kementerian BUMN, Serikat Pekerja Indofarma Curhat Pensiunan Belum Dibayar

31 Januari 2024

Demo Kementerian BUMN, Serikat Pekerja Indofarma Curhat Pensiunan Belum Dibayar

Serikat Pekerja Indofarma curhat kalau pensiunan mereka belum dibayar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken PP Wajibkan Komisaris Tanggung Jawab Penuh Jika BUMN Rugi

13 Juni 2022

Jokowi Teken PP Wajibkan Komisaris Tanggung Jawab Penuh Jika BUMN Rugi

Komisaris BUMN harus bertanggung jawab penuh apabila BUMN merugi

Baca Selengkapnya

Tanri Abeng Ungkap Dampak Kerugian BUMN Dianggap Kerugian Negara ke Perusahaan

6 Oktober 2021

Tanri Abeng Ungkap Dampak Kerugian BUMN Dianggap Kerugian Negara ke Perusahaan

Tanri Abeng, menyoroti berbagai klausul dalam UU BUMN yang harus kembali dikaji. Salah satunya soal kerugian BUMN dianggap sebagai kerugian negara.

Baca Selengkapnya

Pertamina Masuk 500 Perusahaan Besar Versi Fortune, Erick: Tidak Cukup

3 Agustus 2021

Pertamina Masuk 500 Perusahaan Besar Versi Fortune, Erick: Tidak Cukup

PT Pertamina (Persero) masuk kategori 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune.

Baca Selengkapnya

BUMN Pernah Punya 700 Anak dan Cucu Usaha, 90 Persen Rapornya Merah

9 April 2021

BUMN Pernah Punya 700 Anak dan Cucu Usaha, 90 Persen Rapornya Merah

Peneliti BUMN Research Group Universitas Indonesia, Toto Pranoto, menyinggung persoalan banyaknya anak-cucu perusahaan pelat merah di masa lalu yang mencapai 700 entitas.

Baca Selengkapnya

Bos Krakatau Steel Ungkap Proyeksi Kondisi 2020: Laba Bersih USD 50 Juta

28 Januari 2021

Bos Krakatau Steel Ungkap Proyeksi Kondisi 2020: Laba Bersih USD 50 Juta

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim membeberkan kondisi perusahaannya di tengah pandemi berhasil mengubah rugi menjadi untung pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Dirut: Kerugian Pertamina Lebih Kecil Dibanding Perusahaan Migas Lain

29 Agustus 2020

Dirut: Kerugian Pertamina Lebih Kecil Dibanding Perusahaan Migas Lain

Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kerugian yang dialami perseroan lebih kecil dibanding perusahaan migas lain yang memiliki aset setara.

Baca Selengkapnya

Pandemi, PT KAI Diperkirakan Tekor Rp 3,4 T hingga Akhir 2020

8 Juli 2020

Pandemi, PT KAI Diperkirakan Tekor Rp 3,4 T hingga Akhir 2020

PT KAI diperkirakan akan mengalami defisit Rp 3,4 triliun hingga akhir 2020 akibat berkurangnya mobilisasi masyarakat selama pandemi.

Baca Selengkapnya

Antam Rugi Rp 281 Miliar di Kuartal I Akibat Selisih Kurs

29 Juni 2020

Antam Rugi Rp 281 Miliar di Kuartal I Akibat Selisih Kurs

Antam mencatat kerugian akibat selisih kurs sepanjang kuartal I 2020.

Baca Selengkapnya