TEMPO.CO, New Delhi - Pemerintah India mempertimbangkan merestrukturisasi utangnya sebesar US$ 35 miliar menyusul insiden pemadaman akibat krisis listrik di negara itu. Pengajuan restrukturisasi utang ini disampaikan dalam proposal Kementerian Energi India.
New Delhi – Pemerintah India mempertimbangkan merestrukturisasi utangnya sebesar US$ 35 miliar menyusul insiden pemadaman akibat krisis listrik di negara itu. Pengajuan restrukturisasi utang ini disampaikan dalam proposal Kementerian Energi India.
Dalam proposal tersebut, Kementerian Energi India mengatakan restrukturisasi dilakukan untuk mendukung pemerintah meningkatkan pasokan listrik. Pinjaman yang direstrukturisasi merupakan utang jangka pendek. Setengah dari pinjaman akan didistribusikan ke pemerintah daerah. Sisanya akan dijadwalkan ulang oleh bank untuk moratorium pembayaran pokok pinjaman selama tiga tahun.
Kerugian tunai utilitas India telah membengkak 15 kali lipat selama tiga tahun terakhir hingga Maret 2010 menjadi 288 miliar rupee atau setara dengan US$ 5,2 miliar. Kerugian ini mendorong pemerintah India untuk mencari utang jangka pendek guna membayar biaya listrik dan batu bara yang meningkat.
Perbedaan antara rata-rata biaya produksi listrik dan tarif listrik di India hampir dua kali lipat dalam kurun waktu 11 tahun terakhir hingga Maret 2010.
“Untuk beberapa negara, menjual listrik lebih berarti kerugian lebih,” kata Direktur Fitch Ratings India, Salil Garg, seperti dilansir Bloomberg, kemarin.
Restrukturisasi tersebut, kata dia, tampak sebagai satu-satunya solusi bagi pemerintah India. Sektor utilitas akan mencari cara untuk bangkit dan di sisi lain sektor perbankan juga meminimalisasi pengorbanannya.
“Kami berharap tahun ini bisa balik modal. Terima kasih atas kebijakan kenaikan tarif listrik pemerintah,” ujar Direktur Keuangan Punjab State Power Corp, S.C. Arora.
Punjab State Power memiliki liabilitas sebesar 200 miliar rupee. Separuhnya bertenor jangka pendek dan dipertimbangkan untuk direstrukturisasi.
Langkah restrukturisasi utang yang dilakukan pemerintah India disebabkan negara itu terancam krisis listrik. Insiden listrik padam selama 32 jam yang menimpa separuh negara itu di awal Agustus dinilai sebagai salah satu yang terburuk di dunia.
Bloomberg | Abdul Malik
Berita terkait
Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up
8 jam lalu
Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaTraveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang
1 hari lalu
Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India
Baca Selengkapnya8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia
1 hari lalu
Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian
Baca SelengkapnyaIntrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar
2 hari lalu
Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.
Baca SelengkapnyaTeaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D
2 hari lalu
Teaser menampilkan Vivo Y200 Pro yang memiliki bodi ramping dan layar melengkung.
Baca SelengkapnyaSri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina
3 hari lalu
Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.
Baca Selengkapnya14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir
5 hari lalu
Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras
Baca SelengkapnyaKisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India
5 hari lalu
Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah
Baca SelengkapnyaMaskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal
10 hari lalu
Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.
Baca SelengkapnyaBisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi
10 hari lalu
Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.
Baca Selengkapnya