Sepekan Rupiah Bergerak Stabil  

Reporter

Editor

Jumat, 10 Agustus 2012 16:44 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) yang merasa nyaman rupiah di level sekarang serta belum adanya aliran dana asing yang masuk ke pasar finansial domestik membuat mata uang lokal bergerak stabil dalam sebulan terakhir. Rupiah ditransaksikan dikisaran Rp 9.400 – 9.500 per dolar Amerika Serikat sejak awal Juli lalu.

Masih adanya ketidakpastian di kawasan Eropa seiring terjadinya krisis utang serta fundamental domestik yang masih solid membuat rupiah tidak banyak bergerak dalam sepekan ini. Naik turunnya euro terhadap dolar AS tidak banyak mempengaruhi pergerakan mata uang lokal.

Ditransaksi pasar uang hari ini, Jumat, 10 Agustus 2012, rupiah ditutup melemah 7 poin di level 9.485 per dolar AS. Berarti sepanjang minggu ini rupiah ditransaksikan cukup stabil, dan hanya melemah tipis 9 poin dibanding posisi pekan sebelumnya di 9.476 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Apelles R.T Kawengian, menjelaskan belum adanya sinyal pelonggaran moneter dari bank sentral utama dunia membuat para pelaku pasar masih bersikap wait and see sehingga rupiah bergerak cukup stabil dikisaran 9.400 hingga 9.500 per dolar AS dalam beberapa pekan terakhir. “Terjaganya stabilitas yang dibutuhkan para pelaku usaha,” katanya.

Kendati ada pernyataan dari Bank Sentral Eropa (ECB) maupun Bank Sentral AS (The Fed), namun langkah nyata untuk memacu pertumbuhan belum digulirkan. Pasar butuh langkah yang lebih konkret terhadap stimulus moneter lanjutan.

Resesi yang terjadi di Italia dan melambatnya data ekonomi AS dan Cina kembali membuka ruang bagi bank sentral utama untuk segera membuka kran likuiditas dipasar. Selama stimulus lanjutan (QE 3) belum bergulir, rupiah masih sulit untuk menguat lebih jauh.

“Bank sentral yang masih merasa nyaman rupiah berada di level seperti sekarang serta untuk melindungi kinerja ekspor membuat rupiah cukup stabil,” paparnya.

Di pasar Eropa, mata uang tunggal ditransaksikan melemah 0,22 persen ke US$ 1,2279, pound sterling Inggris juga melemah 0,31 persen menjadi US$ 1,559. Sedangkan yen Jepang menguat tipis 0,09 persen menjadi US$ 78,49. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya naik 0,096 poin ke level 82,735.

Terkoreksinya euro akibat negatifnya data ekonomi kawasan Eropa yang dirilis sore ini membuat tekanan dolar AS terhadap mata uang Asia sedikit menguat. Walhasil dolar Singapura sore ini melemah 12 persen, won Korea Selatan turun 0,24 persen, ringgit Malaysia susut 0,4 persen, serta bath Thailand melemah 0,06 persen.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita ekonomi lainnya:

Surplus Perdagangan Cina Menyusut

Margin Bunga Bersih Bank Umum Makin Tertekan

2013, Pemerintah Ingin Pajak Naik 16 Persen
Menteri Dahlan Iskan Mau Impor Kelinci

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

5 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

5 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

5 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya