Pasar Berharap Stimulus Cina  

Reporter

Editor

Kamis, 9 Agustus 2012 18:05 WIB

REUTERS/Daniel Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Ekspektasi investor atas stimulus Cina membuat bursa Asia bersemangat, termasuk bursa Indonesia.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 9 Agustus 2012, menguat 40,46 poin (0,99 persen) ke level 4.131,17. Indeks langsung melesat sejak pembukaan perdagangan dan ditutup menguat setelah indeks harga konsumen Cina bulan Juli turun menjadi 1,8 persen dari 2,2 persen pada Juni, atau jatuh ke titik terendahnya dalam 30 bulan terakhir.

Data-data ekonomi yang bervariasi di Cina menjadi pertimbangan bagi pemerintah Negeri Tirai Bambu itu untuk melonggarkan kebijakan moneternya dan memulihkan perekonomian. Hal ini direspons oleh investor dengan meningkatkan akumulasi sahamnya sambil berharap Bank Sentral Cina (PBOC) segera mengeluarkan stimulus baru.

Analis dari MNC Securities, Reza Nugraha, mengatakan turunnya inflasi mengindikasikan bahwa Bank Sentral Cina dapat melakukan kebijakan lebih lanjut setelah penurunan suku bunga pada bulan lalu. “Investor berharap, setelah ini, bank sentral akan mengeluarkan stimulus.”

Sebagai salah satu raksasa ekonomi dunia, pertumbuhan ekonomi Cina mempengaruhi pertumbuhan di pasar-pasar berkembang di Asia, termasuk Indonesia. “Karena itu, setiap langkah pemerintah maupun Bank Sentral Cina akan mendapat respons dan berpengaruh terhadap pasar regional, bahkan global,” kata Reza.

Menurut Reza, euforia sentimen positif dinilai hanya akan berlangsung sementara. Penanganan krisis utang Eropa dan pelambatan ekonomi Amerika akan kembali menjadi fokus investor dan berpotensi menghadang laju indeks.

“Diturunkannya peringkat utang Spanyol, Italia, dan Irlandia oleh Rating Agency, serta imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10 tahun yang kembali naik di atas 7 persen berpotensi menghadang indeks,” ujar dia.

PDAT | M AZHAR

Berita lain:

Buka Bersama SBY-Polri-KPK, Ini Kata Ruhut

Gubernur Fauzi Bowo Bungkam Soal Video di Youtube

Demokrat: Rhoma Irama Tak Bersalah

Abraham : Pembahasan dengan SBY Normatif

Ini Kumbang Iblis dari Republik Dominika




Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya