TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan PT Perhutani akan membangun pabrik sagu di Papua. Menurut Dahlan, pembangunan pabrik akan dilakukan pada akhir 2012.
"Akhir tahun ini Perhutani harus membangun pabrik sagu di Papua, tempatnya di Sorong Selatan," kata Dahlan di Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu, 1 Agustus 2012.
Menurut Dahlan, Papua hingga saat ini belum memiliki pabrik yang digunakan untuk mengolah sagu. Ia menginginkan agar harga sagu di Papua lebih murah dari harga di Jakarta. "Jangan sampai harga sagu di Papua lebih mahal dari Jakarta," kata Dahlan.
Dahlan mengatakan harga sagu di Papua mencapai Rp 18 ribu per kilogram. Padahal di Jakarta harga sagu berkisar Rp 9.000 per kilogram. "Itu kan terbalik," katanya.
Sebagai pusat penghasil sagu, Dahlan menilai harusnya harga sagu di Papua lebih murah ketimbang di daerah lain. "Jadi biar harga di sini (Papua) bisa lebih murah," katanya.
Pembangunan pabrik itu sendiri disebut Dahlan akan membuat Papua memiliki pabrik sagu yang besar. Menurutnya, pabrik sagu yang akan dibangun itu siap memproduksi 100 ton sagu setiap harinya. "Jadi akan kita bangun pabrik sagu yang besar sekalian," tutur Dahlan.
Izin pembangunan pabrik itu dikatakan Dahlan sudah selesai. Pembangunan pabrik itu hingga kini masih dalam proses studi kelayakan. "Sekarang sedang dilakukan riset oleh IPB dan Universitas Papua Manokwari yang memiliki ahli sagu," katanya.
Dengan adanya penelitian itu, Dahlan berharap keberadaan pabrik sagu itu akan segera terwujud. "Pokoknya harus jadi, tidak ada kata mundur," ujarnya. Apalagi, pohon sagu di Papua disebut Dahlan cukup melimpah.
Untuk mesin pengolahan, Dahlan menyatakan sedang dikembangkan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh November. Menurut Dahlan, rencananya mesin itu akan selesai pada akhir tahun ini. "Jadi pabriknya juga bisa segera jadi," katanya.
Dahlan mengatakan pohon sagu yang dipasok untuk PT Perhutani sebagian besar akan diambil dari petani lokal. Hal itu diharapkan Dahlan akn menjadi penghasilan yang baik untuk masyarakat. "Nanti petani masyarakat lokal boleh menjual pohon sagu mereka ke Perhutani," katanya.
DIMAS SIREGAR
Berita lain:
Ini Provinsi Pertama Penikmat Televisi Digital
Sejak Krisis, 3 Perusahaan Ini Tetap Impor Kedelai
Facebook Susut 40 Persen dari Harga IPO
PLN Bangun PLTA Terbesar di Papua
Pengrajin Tempe di Balikpapan Akan Naikkan Harga
Berita terkait
BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
5 Februari 2024
BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Optimis Kinerja Positif
22 Mei 2023
Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik
Baca SelengkapnyaInovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023
16 Maret 2023
BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.
Baca SelengkapnyaTujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023
12 Februari 2023
Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaEmang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022
6 Februari 2023
Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital
Baca SelengkapnyaProduksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022
6 Februari 2023
Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai
22 Januari 2023
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.
Baca SelengkapnyaPenerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI
10 Januari 2023
Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.
Baca SelengkapnyaTunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun
3 Januari 2023
BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.
Baca SelengkapnyaKinerja Saham Bank Mandiri Menguat
13 Oktober 2022
Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.
Baca Selengkapnya