Rp 72 M Kredit Macet Bank Jateng Terancam Raib  

Reporter

Editor

Senin, 30 Juli 2012 10:12 WIB

iwapi-pusat.org

TEMPO.CO, Semarang- Bank Jateng kesulitan menagih kredit macet para pengambil kredit, senilai lebih dari Rp 72 miliar. Dari Rp 100 miliar kredit macet, tahun ini Bank Jateng memprediksi hanya bisa menagih sebanyak Rp 27,98 miliar.

Direktur Utama Bank Jateng Hariyono menyatakan penagihan kredit macet itu semakin lama semakin sulit karena banyak kreditor macet yang sudah meninggal. Selain itu, banyak kreditor tak punya jaminan yang bisa disita. "Telah kami inventarisasi, 65 persen tak bisa ditagih,” kata Hariyono di Semarang, Ahad, 29 Juli 2012.

Kredit macet di bank milik perusahaan daerah Provinsi Jawa Tengah itu terutama tunggakan kredit saat terjadi krisis moneter dan krisis ekonomi pada 1998-2004. Karena sudah meninggal atau masih hidup tapi sudah tak punya aset, kreditor tak bisa membayar tagihan kredit macet itu. “Ya gimana, situasi dan kondisinya memang seperti itu,” katanya.

Padahal, kata Hariyono, dana pengembalian kredit macet itu sangat dibutuhkan untuk suntikan modal Bank Jateng. Bank Jateng menargetkan bisa mengumpulkan modal sebesar Rp 1,5 triliun tahun ini. Modal itu akan dikumpulkan hingga akhir tahun melalui penyertaan dana dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Hingga April lalu, modal yang dimiliki bank pelat merah ini mencapai Rp 1,124 triliun atau masih kurang Rp 375,488 miliar. Modal Rp 1,1 miliar itu terdiri atas penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 734,93 miliar, pemerintah kota se-Jawa Tengah Rp 56,89 miliar, dan pemerintah kabupaten se-Jawa Tengah Rp 332,68 miliar.

Dengan kekurangan itu, seharusnya pemerintah provinsi menyetor modal sebesar Rp 226,988 miliar ditambah dengan setoran dari pemerintah kabupaten/kota. “Pada 2012 ini Bank Jateng punya road map tembus Rp 1,5 triliun," kata Hariyono.

Setoran yang harus dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk memenuhi modal Rp 1,5 triliun tersebut adalah Rp 47,195 untuk kabupaten dan Rp 14,054 miliar untuk pemerintah kota. Namun, kata Haryono, meski mempunyai tanggungan setoran modal sebesar Rp 226,988 miliar, pemerintah provinsi tak perlu mengeluarkan dana sebesar itu.

Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah meminta Bank Jateng bisa meningkatkan kinerja sehingga bisa memberikan pendapatan asli daerah ke pemerintah provinsi. Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, Kartomo, menyatakan hingga kini pendapatan asli dari sektor perusahaan daerah belum signifikan. “Apalagi pemerintah provinsi sudah memberikan modal besar kepada Bank Jateng,” kata dia.

ROFIUDDIN

Berita lain:

Dahlan Iskan Disindir Komnas HAM: Bisanya Urus Tol

Hari Ini, Garuda Lepas Citilink

Tujuh Perusahaan Indonesia Masuk Forbes

Purbalingga Siap Pasok Knalpot Mobil Listrik

BUMN Berpeluang Masuk Forbes







Advertising
Advertising


Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

19 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

50 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

57 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya