Konflik Lahan Cinta Manis, BUMN Serahkan ke PTPN VII  

Reporter

Editor

Minggu, 29 Juli 2012 15:17 WIB

Ribuan warga Cinta Manis, menutup pintu utama Polda Sumatera Selatan, Jumat (20/7). Mereka nenuntut pembebasan 12 rekan mereka yang ditahan polisi terkait sengketa lahan dengan PTPN VII. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait meletusnya konflik di perkebunan tebu Cinta Manis di lahan PT Perkebunan Nusantara VII, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercayakan penyelesaian kasus tersebut kepada manajemen perusahaan.

"Kami konsisten dengan mendukung kebijakan perusahaan," ujar Deputi Bidang Industri Primer Kementerian BUMN Muhammad Zamkhani ketika dihubungi pada Ahad, 29 Juli 2012.

Sikap konsisten BUMN, menurut dia, adalah dengan menolak berkompromi kepada warga. "Soal lahan, BUMN tidak akan bagi-bagi kepada warga," kata Zamkhani.

Ia mengimbau PTPN VII untuk memperkuat personel keamanan, baik dari polisi maupun militer. Mengenai adanya kemungkinan meningkatnya potensi konflik akibat marahnya warga terhadap aparat, Zamkhani tidak mengkhawatirkan hal tersebut. "Makanya kita perkuat, kalau memang warganya berbuat kerusuhan, kan harus diredam," katanya.

Mengenai solusi selain memperkuat keamanan, Zamkhani tidak yakin akan berhasil. Manajemen PTPN VII sudah beberapa kali melakukan sosialisasi kepada warga untuk berdamai. "Kalau sudah tidak bisa dengan cara persuasif, ya kami kan harus antisipasi dengan memperkuat keamanan," ujarnya.

Sejauh ini, Zamkhani belum memperoleh informasi apakah akan ada pihak Kementerian BUMN yang datang langsung meninjau ke lokasi konflik. "Saya juga belum tahu, Pak Menteri akan ke sana atau tidak," kata dia.

Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa prihatin terhadap adanya warga yang tewas dan luka-luka pada saat terjadinya konflik. "Sudahlah, jangan lagi berkonflik," Zamkhani menutup pembicaraan.

Bentrokan terjadi berawal dari laporan perusahaan perkebunan tebu Cinta Manis PTPN VII, yang kehilangan pupuk sebanyak 127 ton di rayon tiga pada 17 Juli 2012.

Saat personel Polda Sumatera Selatan dan Polres Ogan Ilir mengadakan olah TKP dan patroli serta dialog dengan warga, situasi cukup kondusif. Namun, ketika iring-iringan anggota dari Polres, yang terdiri atas penyidik, intel, sabhara, dan Brimob tiba, mereka diserang warga secara membabi buta.

Adapun peristiwa penembakan terhadap warga Desa Limbang Jaya oleh personel Brigade Mobil ini terjadi pada Jumat sore, 27 Juli 2012. Insiden tersebut mengakibatkan seorang anak berumur 12 tahun, Angga bin Darmawan, tewas tertembak di bagian kepala. Lima warga lainnya ikut tertembak dan kritis.

SATWIKA MOVEMENTI


Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya