Sembilan Dewan Komisioner OJK Dilantik  

Reporter

Editor

Jumat, 20 Juli 2012 15:46 WIB

Wakil ketua DPR Priyo Budi Santoso bersama Ketua dan anggota dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad, Rahmat Waluyanto (kiri), Kusmaningtuti S. Soetiono (2kiri), Firdaus Jaelani (3kiri), Ilya Avianti (3kanan), Nurhaida (2kanan) dan Nelson Tampubolon (kanan), saat mengikuti rapat Paripurna, di Gedung MPR/DPR, (26-6). Rapat tersebut DPR menyetujui dan menetapkan Ketua dan enam anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan untuk masa jabatan 2012-2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung melantik sembilan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Jumat, 20 Juli 2012. Penetapan jabatan pengawas industri keuangan itu tercantum dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 67/P Tahun 2012, tanggal 18 Juli 2012.

"Berdasarkan keputusan itu, Saudara-saudara diangkat sebagai ketua dan anggota Dewan Komisioner OJK," kata Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali di kantornya, Jumat, 20 Juli 2012.

Dalam upacara pelantikan tersebut, Ketua OJK dan anggotanya bersumpah tidak akan memberi atau menerima sesuatu dari pihak-pihak yang berkaitan dengan jabatan mereka. Janji tersebut diucapkan secara lantang oleh sembilan komisioner di depan ratusan tamu yang hadir.

Sebelumnya, Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat telah menetapkan tujuh anggota Dewan Komisioner OJK pada 19 Juni 2012. Muliaman Hadad, Deputi Gubernur Bank Indonesia, terpilih secara aklamasi sebagai ketua dan enam lainnya ditetapkan sebagai anggota. Selain tujuh komisioner tersebut, ada dua anggota ex officio dari pemerintah dan bank sentral, yakni Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah dan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati.

OJK adalah otoritas baru yang bakal mengawasi sektor keuangan Indonesia. Sebelumnya, otoritas pengawas sektor keuangan terbagi dua, yakni Bank Indonesia selaku pengawas perbankan dan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan sebagai wasit lembaga keuangan non-bank. Bapepam LK bakal melebur dalam lembaga baru ini mulai Januari 2013, sedangkan Bank Indonesia melepas fungsi pengawasannya mulai Januari 2014.

Berikut ini sembilan Komisioner OJK:

1. Muliaman D. Hadad sebagai ketua, sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia;

2. Nurhaida sebagai anggota, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bapepam-LK;

3. Firdaus Djaelani sebagai anggota, sebelumnya menjabat Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan;

4. Kusumaningtuti Sandriharmy sebagai anggota, sebelumnya menjabat Kepala Kantor Bank Indonesia cabang New York;

5. Ilya Avianti sebagai anggota, sebelumnya menjadi auditor Badan Pemeriksa Keuangan;

6. Nelson Tampubolon sebagai anggota, sebelumnya menjabat Direktur Internasional Bank Indonesia;

7. Rahmat Waluyanto sebagai anggota, sebelumnya menjabat Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan;

8. Halim Alamsyah sebagai anggota ex-officio dari Bank Indonesia; dan

9. Anny Ratnawati sebagai anggota ex-officio dari Bank Indonesia.

MARTHA THERTINA | ISTMAN MUSAHARUN

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

16 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

16 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

19 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

29 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

31 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

32 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

34 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya