TEMPO.CO, Jakarta - Keraguan pelaku pasar terhadap pertemuan KTT Eropa untuk merumuskan solusi penyelesaian krisis utang Eropa kembali membebani rupiah. Pelemahan nilai tukar rupiah seiring keluarnya modal asing dari pasar modal yang mencapai Rp 400 miliar.
Di pasar uang hari ini, rupiah ditutup melemah tipis 4 poin (0,04 persen) ke 9.494 per dolar Amerika Serikat (AS). Sempat menguat ke level 9.450, namun akhirnya ditutup melemah.
Melemahnya mata uang tunggal akibat naiknya imbal hasil obligasi Italia dalam lelang hari ini membuat dolar AS kembali digdaya terhadap mata uang regional, termasuk rupiah. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya kembali naik 0,095 poin ke level 82,713, hingga pukul 17:21 WIB.
Pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara 1906, Ruly Nova mengatakan, respon pasar yang negatif terhadap upaya penyelesaian krisis utang Eropa kembali menghambat apresiasi rupiah. Investor masih ragu dengan berbagai rangkaian kesepakatan moneter yang selama ini dijalin oleh pemimpin zona Eropa.
Mulai dari pertemuan tingkat menteri keuangan Uni Eropa, pertemuan G-20, dan kebijakan Bank Sentral AS yang memutuskan untuk tidak memberikan stimulus dinilai belum berbuah hasil. “Sikap pemimpin terlihat belum mengerucut ke satu tujuan dan terkadang tidak kompak,” kata Rully.
Meskipun data perumahan AS meningkat, tetapi ekonomi secara umum masih belum stabil dalam waktu dekat karena ekonomi Uni Eropa masih mengalami kontraksi. Bahkan Cina telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonominya menjadi 7,5 persen sehingga membuat para pelaku pasar semakin pesimistis. Di pasar berkembang, keringnya dana asing yang masuk ke regional justru semakin memperkuat posisi dolar AS.
Dolar Singapura sore ini melemah 0,2 persen, won Korea Selatan melemah 0,23 persen, peso Philipina turun 0,23 persen, ringgit Malaysia terdepresiasi 0,08 persen, serta bath Thailand juga turun 0,16 persen.
PDAT | M. AZHAR
Berita terkait
Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
2 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
5 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
5 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
5 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
5 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237
6 hari lalu
Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
6 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung
6 hari lalu
Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok
8 hari lalu
Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.
Baca Selengkapnya