Rupiah Masih Dilanda Sentimen Negatif Global  

Reporter

Editor

Selasa, 26 Juni 2012 12:29 WIB

TEMPO/Fransiskus

TEMPO.CO, Jakarta - Krisis keuangan Eropa masih menjadi sentimen negatif yang membayangi pergerakan rupiah. Penurunan peringkat bank Spanyol oleh Moody’s semakin meningkatkan risiko kredit global.

Melemahnya bursa-bursa regional dalam perdagangan kemarin membawa tekanan bagi mata uang euro dan berdampak pada pelemahan rupiah. Nilai tukar rupiah langsung melemah ke level 9.524 per dolar Amerika Serikat (AS) di awal pembukaan transaksi tadi pagi. Namun siang ini rupiah ditransaksikan di level 9.500 per dolar AS, atau menguat tipis 9 poin dari posisi penutupan kemarin di 9.509 per dolar AS.

Krisis keuangan di Eropa menjadi faktor yang mencuatkan sentimen negatif di kalangan investor. “Pertemuan tingkat tinggi para pemimpin Uni Eropa untuk membahas skenario penanganan krisis yang akan diadakan pada 28-29 Juni mendatang ternyata kurang mendapat apresiasi positif dari pasar,” ujar Lana Soelistianingsih, ekonom dari Samuel Sekuritas Indonesia.

Pertemuan itu rencananya membicarakan tiga hal utama, yaitu masalah perbankan di Uni Eropa, integrasi fiskal, dan kemungkinan pencairan dana talangan. Pada pertemuan tersebut, Spanyol juga akan secara resmi meminta dana talangan senilai 100 miliar euro untuk merekapitalisasi sektor perbankannya.

Setelah Moody’s kembali menurunkan peringkat utang 28 bank di Spanyol, wajar apabila investor tidak menaruh harapan terlalu besar terhadap pertemuan antarpemimpin Uni Eropa mendatang. Penurunan peringkat satu hingga empat level untuk sovereign debt juga dialami dua bank besar, SAN dan BBVA. “Ini menunjukkan tingkat kelayakan kredit di negara itu sudah mengkhawatirkan,” dia menjelaskan.

Penurunan peringkat oleh Moody’s ini merupakan yang ketiga kalinya dialami Negeri Matador dalam dua bulan terakhir. Pada 17 Mei lalu, Moody’s juga memangkas 16 bank Spanyol, dilanjutkan pada 13 Juni lalu Moody’s juga memangkas peringkat utang pemerintah Spanyol dari A3 menjadi Baa3, atau batas bawah peringkat layak investasi.

Dengan demikian, tampaknya masih sulit untuk meyakinkan investor kemungkinan krisis utang dapat teratasi, malah krisis utang ini justru semakin menular ke negara-negara lain. Apalagi Siprus, negara tetangga Yunani, juga akan meminta dana talangan ke Uni Eropa.

Lana memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran 9.480 sampai 9.500 per dolar AS pada penutupan hari ini. “Sentimen global kembali memburuk, kemungkinan Bank Indonesia akan masuk ke pasar untuk mengurangi tekanan terhadap rupiah yang sudah di atas level 9.500 per dolar AS.”

M. AZHAR

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

8 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

8 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

9 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya