TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani mengusulkan agar kenaikan gas oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero), untuk tahun ini, 15 persen saja. "Kalaupun harus naik sampai 55 persen, maka sebaiknya bertahap," ujar Franky kepada Tempo, Jumat, 15 Juni 2012.
Usulan Gapmmi sebelumnya pernah disampaikan bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Ia menjabarkan, harga gas sekarang adalah US$ 4,3/MMBTU. Pada Juli 2012, kenaikan harga gas sebaiknya adalah 15 persen, menjadi US$ 5,82/MMBTU. Pada Januari 2013 naik 11 persen menjadi US$ 6,4/MMBTU, Juli 2013 naik 11 persen menjadi US$ 7/MMBTU, dan pada Januari 2014 naik 11 persen menjadi US$ 7,7/MMBTU.
Perhitungan tersebut dibuat untuk mendekati angka 55 persen, seperti yang diinginkan PGN. Namun tanpa kenaikan toll fee. "Sebetulnya, kalau 55 persen, ada biaya toll fee, jadi yang kami hitung biaya kenaikan gasnya saja," kata dia.
Hal tersebut dilakukan karena penggunaan gas pada industri yang ada di Gapmmi bisa mencapai persentase 15 sampai 20 persen. Jika harga gas naik terlalu besar, industri akan mengalami kerugian yang juga besar. "Apalagi puasa dan Lebaran akan datang. Jumlah produksi akan semakin besar, maka biaya gas juga akan membengkak," ujar Franky.
Selain itu, perekonomian Eropa sedang mengalami resesi. "Dari luar sudah ada tekanan, ekspor sulit, setidaknya jangan tambah lagi dengan kenaikan gas yang tidak masuk akal," kata dia.
ELLIZA HAMZAH
Berita terkait
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas
23 Februari 2024
Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.
Baca SelengkapnyaTambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM
23 Februari 2024
Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.
Baca SelengkapnyaBerikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024
20 Desember 2023
Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya
1 Agustus 2023
Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaUni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas
7 November 2022
Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.
Baca SelengkapnyaKTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina
20 Oktober 2022
Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaUni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi
20 Oktober 2022
Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin
12 Oktober 2022
Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.
Baca SelengkapnyaKSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik
6 Agustus 2022
Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi
Baca SelengkapnyaJokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat
2 Agustus 2022
Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.
Baca Selengkapnya