BPPN Akan Berikan Rp 150 Miliar Dana Talangan Ke PPAN
Reporter
Editor
Selasa, 23 Maret 2004 18:26 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) akan memberikan dana talangan sebesar Rp 150 miliar untuk kepentingan operasional awal Perusahaan Pengelola Aset Negara (PPAN). "Saya kira paling lambat Kamis (25/3) sudah diterima dan bisa menjadi modal awal bagi PPA," kata Ketua BPPN, Syafruddin Temenggung usai rapat dengan Menteri Keuangan, Jakarta, Selasa (23/3). Sebelumnya, DPR sudah menyetujui secara prinsip pemberian modal awal PPA ini sebesar Rp 300 miliar dari kelebihan setoran BPPN ke APBN 2004. Modal awal ini diberikan supaya PPA segera melakukan langkah-langkah operasionalnya. Modal ini merupakan penyertaan modal pemerintah (PMP) yang nantinya bisa kembali ke pemerintah setelah PPA mengakhiri tugasnya selama 5 tahun. Namun DPR belum menyetujui pencairan modal awal ini.Syafruddin mengatakan dana talangan ini berbeda dengan modal awal. Dana sebesar Rp 150 yang diberikan BPPN merupakan dana talangan yang terpisah dari modal awal dari Menteri Keuangan senilai Rp 300 ini. "Nanti begitu modal awal itu masuk ke PPA, maka PPA akan balikin (dana talangan) ke BPPN," kata dia. Setelah itu, BPPN akan menyerahkan kembali ke Menteri Keuangan sebagai setoran non APBN.Ia menyebutkan dana talangan ini tidak memerlukan persetujuan DPR karena merupakan mekanisme teknis. "Kalau dana setoran pembentukan PPA harus mendapat persetujuan DPR," kata dia.Dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan DPR juga dana talangan ini tidak disinggung. Pemerintah dan DPR hanya membahas modal awal Rp 300 miliar dan modal dasar Rp 1 triliun untuk PPA. Modal dasar ini terdiri dari setoran tunai dan inventaris kantor eks BPPN, kecuali tanah dan bangunan, yang besarnya akan ditentukan berdasarkan evaluasi penilai independen.Dana talangan ini juga, kata Syafruddin, diperoleh dari kemungkinan kelebihan setoran BPPN ke kas negara. Dalam tahun 2004 ini, pemerintah mentargetkan BPPN bisa menyetorkan hasil penjualan aset sebesar Rp 5 triliun. "Sampai sekarang saya masih melihat jumlah itu masih realistis," kata dia. Diperkirakan, lanjut dia, BPPN bisa menghasilkan dana sebesar Rp 8-9 triliun sehingga ada kelebihan Rp 3-4 triliun. Ia mengatakan setoran ke APBN ini akan segera dibayarkan pada akhir Maret ini. "Setelah itu bisa dilaporkan kepada Menteri Keuangan potensi dana yang dimiliki BPPN yang bisa menjadi setoran non APBN," kata dia.Tim kecil BPPN, lanjut dia, akan segera menyelesaikan seluruh transaksinya pada akhir Maret ini. Setelah itu, kata dia, bisa diketahui jumlah dana yang dimilki BPPN dan bisa diserahkan ke Menteri Keuangan. "Saya berharap awal April sebagian dana yang dimiliki bisa diserahkan ke Menteri Keuangan," kata dia. Yandi MR- Tempo News Room