Intel Tanamkan Modal Rp 162 Miliar di Asia  

Reporter

Editor

Sabtu, 2 Juni 2012 05:25 WIB

Intel Corp di Santa Clara, Amerika Serikat. AP/Paul Sakuma

TEMPO.CO , Jakarta:Intel Capital, sebuah divisi investasi dan akuisisi global di Intel Corporation, menanamkan modal US$ 17 juta atau Rp 162,5 miliar di dua perusahaan berbasis internet Asia Tenggara: Reebonz.com dan Vietnam Communications Corporation (VC Corp).

Berbasis di Singapura, Reebonz.com adalah salah satu perusahaan e-commerce swasta terbesar di Asia untuk penjualan barang-barang mewah. Sedangkan Vietnam Communications Corporation adalah perusahaan infrastruktur Internet dan jasa yang berbasis di Hanoi, Vietnam.

Investasi yang dilakukan bersamaan dengan perhelatan World Economic Forum di Bangkok Thailand ini bertujuan mendorong tingkat adopsi teknologi dan penggunaan broadband berkecepatan tinggi di Asia Tenggara serta meratanya kemudahan akses terhadap jaringan broadband.

“Ini akan mewujudkan visi Intel untuk menciptakan dan memperluas jangkauan teknologi komputasi," kata Arvind Sodhani, President of Intel Capital and Executive Vice-President for Intel, dalam keterangan resmi, Kamis, 31 Mei 2012.

Arvind mengatakan Reebonz dan VC Corp merupakan contoh perusahaan yang meraih pangsa pasar online Asia Tenggara. Perusahaan ini mampu menyediakan pengalaman menarik sesuai dengan kebutuhan dan budaya konsumen di wilayah ini.

Bagi Intel, Asia Tenggara merupakan salah satu pasar dengan tingkat pertumbuhan teknologi tinggi paling pesat di dunia. “Ini didorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan meningkatnya jumlah kelas menengah,” katanya.

Kondisi tersebut mendorong pertumbuhan jasa e-commerce serta layanan berbasis cloud lintas wilayah di Asia Tenggara. “Investasi ini akan mempercepat tren tersebut," kata Gregory Bryant, Vice-President and General Manager, Intel Asia-Pacific.

Reebonz.com merupakan salah satu grup retail e-commerce terbesar di Asia. Perusahaan ini menjual barang-barang mewah, termasuk produk fashion seperti tas dan aksesori bagi pelanggan Asia Tenggara, Asia Utara, dan Australia.

Perusahaan VC Corp (Vietnam) menawarkan layanan konten online, e-commerce, media sosial, jaringan iklan dan layanan pendukung seluler, menciptakan sebuah ekosistem layanan online dan mobile terbesar di Vietnam. Intel Capital mendaftarkan investasinya di VC Corp kepada otoritas di Vietnam.

Intel Capital mulai berinvestasi di Asia Tenggara pada tahun 1999 dan telah menginvestasikan lebih dari US$ 95 juta pada belasan perusahaan teknologi. Intel Capital merupakan divisi Intel untuk investasi, merger dan akuisisi global yang berinvestasi di start-up dan perusahaan pemilik teknologi inovatif.

IQBAL MUHTAROM

Tekno Terpopuler
Kelinci Langka dari Sumatera Tertangkap Kamera

Mengapa Bumi Tak Menjadi Bola Es

Cara Membaca Tarif SMS Berbasis Biaya

Google Jualan Ramayana

Virus Flame ‘Bakar’ Timur Tengah

Teledor Pakai Gadget, Rugi Rp 1,7 Miliar

Tablet Google Nexus Pakai OS Jelly Bean?

PlasaMSN Gandeng SCTV dan Viki

Imbas Regulasi SMS Berbasis Biaya, Tarif SMS Naik?

Berita terkait

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

14 menit lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

1 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

1 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

2 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

2 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

2 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

3 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

3 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

6 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya