TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra Daihatsu Motor secara resmi mengumumkan penarikan kembali (recall) dua produknya, yakni Daihatsu Gran Max dan Sirion. Recall ini akan dilaksanakan selama satu tahun mulai 29 Mei 2012 hingga 28 Mei 2013.
"Total dana yang kami siapkan sebesar Rp 15 miliar," kata Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, di Jakarta, Selasa, 29 Mei 2012. Dana sebesar ini dibutuhkan dengan asumsi semua produk yang di-recall mendapatkan perbaikan dan penggantian suku cadang.
Tipe Gran Max yang di-recall adalah 36.988 unit Gran Max Pick Up yang diproduksi sejak tahun 2007 hingga 15 Oktober 2010 dan 11.715 unit Gran Max Mini Bus dan Blind Van produksi 2007 hingga 23 Oktober 2008. Jumlah Daihatsu Sirion yang di-recall sebanyak 3.227 unit yang diproduksi sejak 2008 hingga Maret 2011.
Pada Daihatsu Gran Max, Daihatsu menemukan kemungkinan munculnya potensi keretakan pada bagian dudukan ban. Keretakan ini terletak pada bagian belakang kendaraan. Hal ini berbahaya jika usia kendaraan bertambah tua dan digunakan pada jalanan kasar. Pada kondisi terburuk, dudukan ban cadangan bisa jatuh sehingga membahayakan pengendara lain.
Jumlah Daihatsu Sirion yang di-recall sebanyak 3.227 unit yang diproduksi sejak 2008 hingga Maret 2011. Daihatsu akan mengganti selang pembuangan air AC dengan part improvement sehingga tetesan air tidak mengenai steering rack. Proses pengecekan dan perbaikan ini diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 50 menit.
Amelia menjelaskan pihaknya selalu melakukan pengecekan rutin terhadap setiap produk Daihatsu. Evaluasi produk dilakukan berdasarkan mobil yang diperbaiki secara rutin di jaringan bengkel. Dia yakin recall ini akan berdampak positif karena menunjukkan keseriusan Daihatsu untuk memberi pelayanan. "Kami melakukan recall secara terbuka," ucapnya.
I WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV
50 hari lalu
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.
Baca SelengkapnyaKemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang
58 hari lalu
Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.
Baca SelengkapnyaGanjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak
23 Februari 2024
Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.
Baca SelengkapnyaTMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024
21 Februari 2024
TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.
Baca SelengkapnyaChery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia
17 Oktober 2023
Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.
Baca SelengkapnyaMengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia
14 Agustus 2023
lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan
Baca SelengkapnyaKisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor
6 Agustus 2023
Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.
Baca SelengkapnyaAEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik
25 Juli 2023
Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:
Baca SelengkapnyaKemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies
18 Juli 2023
Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaStudi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir
15 Juli 2023
Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.
Baca Selengkapnya