Masyarakat Anti Nuklir akan Kunjungi Gus Dur

Reporter

Editor

Kamis, 4 Maret 2004 13:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Masyarakat Anti Nuklir yang berasal dari Jepara dan Madura menolak dengan tegas rencana Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Listrik di kedua daerah tersebut. "Masyarakat tidak butuh PLTN, apalagi dengan kondisi budaya yang masih korup dan tidak disiplin sangat membahayakan pengamanan di sekitar reaktor," tegas Koordinator Aliansi Masyarakat Madura Pemerhati Nuklir Mutmainah di Jakarta, Kamis (4/3). Penolakan ini dipicu oleh kabar yang mereka terima, bahwa BATAN telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Korean Atomic Energy Reaserch Institute (KAERI) untuk melalukan studi kelayakan dengan nilai US$200 juta berkaitan dengan rencana pembangunan PLTN Madura pada 2008, yang diharapkan selesai pada 2015. Bahkan BATAN telah berbohong kepada publik dengan menyatakan yang akan dibangun di Madura adalah pabrik listrik dan air yang dibutuhkan masyarakat. "Tanpa menyinggung sedikitpun mengenai reaktor ataupun efek negatif nuklir itu sendiri," tegasnya.PLTN yang akan dikembangkan di Madura menggunakan sistem SMART (Sistem Modular Advanced Reactor) dengan kekuatan 200 Mega Watt. PLTN ini akan menggunakan teknologi desalinasi atau proses penyulingan air laut menjadi air tawar yang akan menghasilkan listrik 200 MW dan air bersih 4000 meter kubik per hari. Karena sistem ini sendiri belum mendapat sertifikasi jaminan keamanan internasional dari IAEA (International Atomic Energy Agency), Mutmainah mengkhawatirkan keamanan dari PLTN yang akan dibangun itu. Masih menurut Mutmainah, Korean Hydro Nuclear Power (KHNP) ternyata di Korea sendiri, tidak kredibel. Beberapa PLTN perusahaan Korea itu mengalami kebocoran. "Yang akan menikmati PLTN ini bukanlah masyarakat kecil tapi para kapitalis industri," tandas Mutmainah.Sementara itu Yahdilah dari Masyarakat Anti Nuklir Indonesia juga menolak rencana pembangunan PLTN di Jepara yang sempat akan dibangun pada tahun 1988 yang lalu. "Dua tahun terakhir ini Gunung Muria yang menjadi lokasi PLTN itu telah beberapa kali mengalami gempa. Sangat berbahaya bila PLTN tetap akan dibangun di lokasi itu," katanya. Sejak tahun lalu, BATAN yang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Sosial Budaya Universitas Diponegoro telah melakukan sosialisasi dan penelitian pada masyarakat sekitar lokasi. Dalam sosialisasi tersebut Muhadjir Thohir sebagai Ketua Lemlit Undip mengatakan bahwa Abdurrahman Wahid telah menyetujui rencana pembangunan PLTN di Jepara. "Padahal setahu saya zaman Presiden Habibie, Gus Dur pernah mengatakan akan berpuasa bila PLTN jadi dibangun di Jepara," tandasnya.Siang ini, mereka berencana akan berkunjung ke rumah Gus Dur di Ciganjur untuk mengklarifikasi rencana tersebut. Hal ini harus dilakukan karena hampir sebagian besar warga Jepara dan Madura adalah Nahdliyin. "Namun bila Gus Dur tetap menyetujui, kami akan tetap menolak. Kan kalau ada bahaya dari PLTN kan Gus Dur nggak merasakan," tegasnya.Kedua kelompok tersebut difasilitasi WALHI telah berkunjung ke Kementrian Negara Lingkungan Hidup. Dan pihak KLH sendiri mengaku merasa kecolongan dengan rencana pembangunan tersebut. "Mereka tidak pernah diberi tahu sebelumnya," kata Hening dari WALHI. Oleh karena itu selain akan mengunjungi Gus Dur, mereka juga akan mengunjungi Komisi VIII DPR yang membawahi bidang energi dan lingkungan hidup. Sita Planasari A - Tempo News Room

Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

40 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

50 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

25 Agustus 2023

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

Walhi Jawa Barat menilai penanganan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat lambat.

Baca Selengkapnya

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

2 Juni 2023

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

Walhi dan Greenpeace buka suara soal ajakan KKP gabung jadi tim kajian ekspor pasir laut. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Alasan Sinta Nuriyah Istri Gus Dur Ganti Buka Puasa Bersama dengan Sahur Bersama

7 April 2023

Alasan Sinta Nuriyah Istri Gus Dur Ganti Buka Puasa Bersama dengan Sahur Bersama

Sinta Nuriyah sempat menanyakan agama para hadiri, termasuk Ahmadiyah dan agama Baha'i.

Baca Selengkapnya

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

24 Februari 2023

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta Kementerian ATR/BPN mengevaluasi dan mencabut izin perusahaan Surya Darmadi.

Baca Selengkapnya