Tekanan Terhadap Rupiah Masih Tetap Tinggi

Reporter

Editor

Senin, 7 Mei 2012 06:34 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis akhir pekan lalu yang kembali memburuk membuat para pelaku pasar semakin cemas terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Perekrutan tenaga kerja baru di Negeri Abang Sam yang hanya mencapai 115 ribu jiwa, jauh di bawah perkiraan para analis sebesar 174 ribu jiwa, menimbulkan kekhawatiran bagi para investor. Imbasnya, dolar AS dan yen, yang dianggap sebagai mata uang paling aman, kembali diburu pelaku pasar.

Jumat lalu, rupiah berhasil menguat 17 poin (0,18 persen) ke level 9.214 per dolar AS. Namun, dalam sepekan kemarin, rupiah melemah 25 poin (0,27 persen) dibanding posisi pekan sebelumnya di 9.189 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Abidan Saragih menjelaskan, produk domestik bruto (PDB) yang diperkirakan sedikit melemah dan kuatnya tekanan dari faktor eksternal membuat rupiah berpotensi melemah. “Rupiah akan ditransaksikan dalam kisaran lebar antara 9.150 dan 9.300 per dolar AS,” tuturnya.

Melemahnya kinerja ekspor seiring dengan turunnya permintaan dari pasar global akan membuat PDB Indonesia pada triwulan pertama yang bakal dirilis awal pekan ini akan cenderung melambat di bawah perkiraan pemerintah, meskipun masih akan berada di atas 6 persen.

Ekonomi kawasan Eropa yang mengalami kontraksi serta data tenaga kerja di Amerika yang mengecewakan menambah kekhawatiran para pelaku pasar terhadap pemulihan global. Hal itu membuat tekanan terhadap rupiah masih tetap tinggi pekan ini dan berpeluang mendekati level 9.300 per dolar AS. “Namun Bank Indonesia, yang akan selalu konsisten menjaga pergerakan mata uangnya, membuat pelemahan rupiah juga tidak terlalu dalam,” dia memaparkan.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya naik 0,3 poin (0,38 persen) ke level 79,5. Tingginya permintaan terhadap mata uang safe haven membuat yen Jepang juga menguat hingga di bawah 80 per dolar AS. Meskipun bank sentral Jepang melakukan stimulus agar mata uangnya melemah, tapi yen kembali menguat.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

5 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

5 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

6 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya