TEMPO Interaktif, Jakarta: Untuk pertama kalinya setelah putus kontrak, tim Dana Moneter Internasional (IMF) datang ke Indonesia dan mengkaji kemajuan ekonomi Indonesia. "Ini review dalam rangka post programm monitoring," kata Menteri Keuangan Boediono di Jakarta, Senin (1/3).Indonesia telah menyatakan lepas dari pantauan IMF pada November 2003 lalu dan memilih monitoring paska program dalam mengakhiri kontrak dengan lembaga tersebut. Karena itu, tim IMF akan datang ke Indonesia untuk mengkaji ekonomi Indonesia selama dua kali dalam setahun. "Mereka memberi penilaian," kata Boediono.Namun, kata Boediono, penilaian tim IMF itu tidak lagi mengikat seperti masih dalam kontrak yang diwujudkan dalam letter of intent. Penilaian itu, katanya, hanya bersifat saran-saran dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia. "Semuanya terserah kita, apa yang akan kita lakukan," katanya, "tidak seperi LoI, ini kan sudah tidak ada uang yang harus dicairkan".Meski begitu, ujar Boediono, saran-saran dari IMF itu akan dipertimbangkan oleh pemerintah. Kini pemerintah sedang melaksanakan paket kebijakan ekonomi paska IMF yang pelaksanannya dipantau sendiri oleh tim yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti. Beberapa tim ekonomi IMF dan Bank Dunia menyampaikan kajiannya di depan para pejabat Departemen Keuangan. Tapi Boediono tidak menyebut apa saran dan evaluasi dari IMF tersebut. Bagja Hidayat - Tempo News Room