TEMPO.CO, Hong Kong - Hutchison Ports Holdings, perusahaan operator pelabuhan terkemuka dari Hong Kong, tertarik mengembangkan bisnis mereka di Indonesia. Tak hanya pelabuhan utama di Jakarta, mereka pun melirik potensi pelabuhan di luar Ibu Kota.
Besarnya jumlah penduduk dan terus tumbuhnya perekonomian menyebabkan Indonesia menjadi negara yang pantas diperhitungkan. Laju pertumbuhan ekonomi akan diiringi dengan semakin meningkatnya kebutuhan infrastruktur.
Termasuk pelabuhan di berbagai wilayah di Indonesia. "Banyak pelabuhan di daerah yang bisa dikembangkan," kata Chief Executive Officer Hutchison Ports Indonesia, Stephen Ashworth, di Hong Kong, Jumat, 27 April 2012.
Sebelumnya Hutchison Ports Indonesia, anak usaha Hutchison Holdings, gagal memenangkan tender proyek pembangunan terminal peti kemas Kalibaru, Jakarta Utara. Namun, itu tak membuat perusahaan raksasa itu patah arang. "Kami hormati keputusan pemerintah," kata Stephen.
Masih ada sejumlah peluang lain bagi Hutchison untuk meningkatkan investasi mereka di bidang infrastruktur pelabuhan Indonesia. "Potensi Indonesia sangat besar," Stephen menerangkan.
Senior Manager Group Corporate Affair HPH Anthony Tham mengatakan, pihaknya berpengalaman dalam pembangunan dan pengelolaan pelabuhan di seluruh dunia. "Pelabuhan besar maupun kecil," katanya. Saat ini Hutchison mengelola 52 pelabuhan di 26 negara di Afrika, Asia, Australia, Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika.
Pengalaman itu, ia melanjutkan, bisa mereka terapkan dalam mendukung pembangunan pelabuhan di Indonesia. Apalagi kebutuhan pembangunan infrastruktur pelabuhan di Indonesia sudah mendesak ditingkatkan, di tengah pertumbuhan aktivitas peti kemas internasional yang meningkat pesat.
Bahkan diperkirakan pada tiga tahun ke depan Pelabuhan Tanjung Priok akan mengalami stagnasi. Sinyal stagnasi bisa dilihat dari pertumbuhan peti kemas internasional pada 2009-2010 sebesar 23 persen dan domestik 26 persen. Salah satu langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan pembangunan Pelabuhan Kalibaru.
Rencananya peletakan batu pertama pembangunan pelabuhan Kalibaru akan dilaksanakan Juli mendatang. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan Keputusan Presiden mengenai pembangunan Pelabuhan peti kemas Kalibaru sudah dikeluarkan awal bulan ini.
Hampir bersamaan dengan itu, tiga BUMN bidang infrastruktur lolos prakualifikiasi yang digelar pemilik proyek, PT Pelindo II, setelah menyisihkan empat peserta tender lain. Ketiganya PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, dan PT Pembangunan Perumahan.
Menurut Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelindo II, Saptono R Irianto, perseroan sudah menganggarkan Rp 22-25 triliun untuk proyek ini. Pelabuhan Kalibaru akan dibangun dengan metode reklamasi di area seluas 2,4 kilometer persegi. Targetnya, seluruh pembangunan akan tuntas pada 2016.
AGUNG SEDAYU
Berita terkait
Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa
6 Februari 2024
Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.
Baca SelengkapnyaIdentitas Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Terungkap, Wanita Asal Fakfak
26 Januari 2024
Identitas mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok terungkap. Korban berinisial HG, 38 tahun, wanita asal Fakfak, Papua Barat
Baca SelengkapnyaMisteri Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Temukan Kemiripan Sidik Jari pada 12 Orang
24 Januari 2024
Polisi menemukan ada 12 orang yang punya kemiripan sidik jari dengan sosok mayat dalam kontainer di Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Uji Histopatologi dan Toksikologi
24 Januari 2024
Hasil penyelidikan sementara tetap tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat dalam kontainer tersebut.
Baca SelengkapnyaMayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, RS Polri Periksa 3 Hal Ini
20 Januari 2024
Dokter forensik masih memeriksa kemungkinan penyebab kematian korban mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa 5 Saksi Kasus Mayat dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok
19 Januari 2024
Polisi menelusuri kasus penemuan mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan memeriksa pekerja sekitar serta pengurus jasa pengiriman
Baca SelengkapnyaKontainer Berisi Mayat di Pelabuhan Tanjung Priok Sempat Transit di Surabaya
18 Januari 2024
Polisi masih menelusuri asal kontainer berisi mayat sebelum singgah di Surabaya dan akhirnya mendarat di Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaTidak Ada Bekas Kekerasan pada Mayat dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok
18 Januari 2024
Mayat berjenis kelamin perempuan itu tergeletak di dalam kontainer hijau berukuran 20 kaki yang kosong. Tidak ada bekas kekerasan.
Baca SelengkapnyaKronologi Penemuan Mayat Perempuan dalam Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
17 Januari 2024
Petugas muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok, MZ, menemukan mayat saat hendak memuat keramik ke dalam peti kemas
Baca Selengkapnya5 Pelabuhan Utama di Indonesia, Begini Profil Pelabuhan Tanjung Priok hingga Pelabuhan Belawan
21 Desember 2023
Berikut deretan pelabuhan utama di Indonesia, temasuk Pelabuhan Tanjung Priok hingga Pelabuhan Belawan.
Baca Selengkapnya