Pembatasan BBM Subsidi Dinilai Pancing Pasar Gelap  

Reporter

Editor

Sabtu, 21 April 2012 11:43 WIB

Pengamat Perminyakan, DR Kurtubi. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat perminyakan, Kurtubi, mengatakan rencana pemerintah melarang mobil berkapasitas 1.500 cc ke atas untuk mengkonsumsi BBM bersubsidi tak akan efektif. Peraturan itu dinilai akan menimbulkan masalah baru. “Ini ribet dan akan memancing pasar gelap,” kata dia saat dihubungi pada Kamis, 19 April 2012.

Pasar gelap itu, kata dia, terjadi karena masyarakat pasti akan berusaha mengakali larangan tersebut. Sepeda motor dan mobil yang tak terkena larangan bisa mengambil kesempatan untuk membeli serta menimbun BBM bersubsidi kemudian dijual lagi di pinggir jalan.

Dia mengatakan meski harga Premium hasil timbunan itu lebih mahal dari harga aslinya, masyarakat akan cenderung lebih memilihnya karena harganya pasti jauh lebih murah dari Pertamax. “Mereka pasti lebih milih membeli Premium berharga Rp 6.000 di pinggir jalan daripada beli Pertamax yang harganya bisa sampai Rp 10.000,” ujarnya.

Dia juga menegaskan rencana pembatasan subsidi yang dilakukan pemerintah itu sama saja menggiring masyarakat untuk beralih dari satu jenis minyak (Premium) ke minyak yang lainnya (Pertamax). Selain itu, hal tersebut juga akan membuat pemerintah tetap membeli minyak dari luar. “Ini sama saja dengan melanggengkan impor minyak,” kata dia.

Menurutnya, jika ingin melakukan penghematan BBM, pemerintah lebih baik fokus pada rencana konversi BBM ke BBG. Selain itu, daripada melakukan pembatasan, lebih baik pemerintah menunggu harga minyak mentah Indonesia (ICP) naik 15 persen agar dapat menaikkan harga. “Beberapa minggu ke depan harga hampir pasti naik,” ujar dia.

Sebelumnya Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat menegaskan bahwa pembatasan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi bakal diterapkan untuk kendaraan bermesin di atas 1.500 cc. "Hampir pasti dan akan diterapkan pada 1 Mei,” ujar dia, Jumat, 20 April 2012.

Menurut Hidayat, beleid kebijakan ini akan dikeluarkan dalam bentuk peraturan presiden serta peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Mengenai teknis pembatasannya, dia menolak memberi penjelasan.

NUR ALFIYAH

Berita terkait
Wamen: Mobil di Atas 1.500 cc Wajib Pertamax
Larangan Konsumsi BBM Bersubsidi Terbit Mei
SBY: Super Kaya, Jangan Beli BBM Subsidi
Subsidi Energi Caplok Pos Infrastruktur dan Sosial



Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

59 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya