Dahlan Iskan Tutup BUMN Beraset Kecil

Reporter

Editor

Kamis, 19 April 2012 06:04 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan di Gedung Koesnadi Hardjosoemantri, Universitas Gadjah Mada, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (29/03/2012). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan akan menyingkirkan sejumlah perusahaan pelat merah yang mempunyai aset kecil. “Misalnya saja PT EMI (Energy Management Indonesia). Itu usahanya lebih kecil daripada perusahaan Blok S,” katanya kemarin.

Ia dan jajarannya sudah merumuskan, 140 perusahaan milik negara akan dikelompokkan menjadi tiga jenis. Pertama, BUMN yang mengurusi pertahanan nasional, dari pangan, energi, hingga persenjataan, masing-masing seperti Bulog, Pertamina, dan Pindad.

BUMN kedua adalah yang bersifat sebagai motor ekonomi, yaitu infrastruktur dan perbankan, seperti Pelindo dan PT KA. Adapun BUMN ketiga adalah yang sanggup menjadi pemimpin, minimal se-Asia Tenggara.

Selain EMI, Dahlan menyatakan PT Damri, PT Perusahaan Pengangkutan Jakarta, dan sejumlah BUMN lain akan bergabung dengan perusahaan yang lebih besar. Kelak, 140 BUMN itu akan dirampingkan menjadi hanya 95 perusahaan. Dengan begitu, kinerja perusahaan makin optimal dan memberi keuntungan bagi negara.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Badan Usaha Milik Negara, Pandu Djajanto, menyatakan program perampingan BUMN bukan rencana baru karena sudah dibahas sejak 2005.

Rancangan akuisisi perusahaan-perusahaan yang dimiliki BUMN itu pun sudah dibahas Kementerian dengan perseroan terkait. “Prosesnya itu mulai dari pembahasan, penggabungan, pembuatan peraturan pemerintah. Semuanya proses legal," kata Pandu.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Damri Agus Suherman Subrata khawatir bisnis perusahaan bakal menurun bila diakuisisi oleh perusahaan beraset besar, misalnya PT Kereta Api. “Meski pernah mengalami masalah keuangan, tujuh tahun terakhir kami dinyatakan sehat. Sebaliknya, apa PT KA sehat?” ucapnya.

Adapun ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance, Ahmad Erani Yustika, menilai Menteri Dahlan terlalu ambisius untuk merampingkan ratusan BUMN dalam sisa dua tahun jabatannya. “Ia perlu membuat prioritas yang bisa dilakukan tahun ini. Misalnya, menargetkan 20-30 perusahaan dari 45 yang berencana diakuisisi," ujarnya ketika dihubungi.

Sebab, dalam perampingan perusahaan itu, pasti akan ada perlawanan dari sejumlah pihak perusahaan yang akan diakuisisi karena dirugikan setelah kehilangan jabatan. Selain itu, ada tekanan partai politik yang menempatkan sejumlah anggotanya di berbagai posisi direksi dan komisaris perusahaan. Ia pun khawatir berlarut-larutnya proses akuisisi bisa membuat negara kehilangan peluang memperoleh keuntungan yang lebih besar.

SUNDARI | MARTHA THERTINA | RR ARIYANI

Berita terkait

Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

36 hari lalu

Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.

Baca Selengkapnya

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity

Baca Selengkapnya

Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

20 Oktober 2023

Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

14 September 2023

Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

Dahlan Iskan mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi LNG Pertamina.

Baca Selengkapnya

KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

14 September 2023

KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan akan diperiksa oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi jual beli LNG oleh Pertamina pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

14 September 2023

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan akan dijadwalkan pemeriksaan pada Hari ini terkait kasus dugaan korupsi LNG PT Pertamina 2011-2014

Baca Selengkapnya

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik

Baca Selengkapnya

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.

Baca Selengkapnya

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.

Baca Selengkapnya