BPK Minta BPPN Kumpulkan Data untuk Audit

Reporter

Editor

Rabu, 18 Februari 2004 17:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meminta Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mengumpulkan berkas atau data sehingga memudahkan proses audit. "Jangan sampai berantakan atau hilang," kata Anggota BPK Bambang Wahyudi dalam debat publik tentang kinerja BPPN di Jakarta, Rabu (18/2). Proses audit yang dilakukan BPK ini berkaitan dengan berakhirnya masa kerja BPPN pada 27 Februari nanti. Bambang menegaskan BPPN harus membuat laporan akhir dalam pengakhiran tugasnya ini. "Sehingga bisa menilai apakah benar BPPN sudah melakukan itu," katanya.Bambang mengatakan BPK sudah menyelesaikan secara lengkap audit BPPN dalam penyehatan perbankan. Ia tidak memberikan keterangan mengenai hasil audit ini karena belum disampaikan ke DPR. "Beri waktu untuk saya menyampaikan ke DPR," katanya.Sementara, kata dia, fungsi lainnya masih dalam proses. Masing-masing adalah upaya BPPN dalam memulihkan perekonomian nasional dan mengembalikan uang negara.BPK, kata dia, bisa saja melakukan audit investigasi kalau didapat kejanggalan dalam hasil audit. Menurutnya, audit investigasi ini bisa dilakukan dengan inisiatif BPK atau atas permintaan DPR. Mengenai arah kemungkinan adanya audit ini, "Saya belum bisa ngomong," kata Bambang.Sebelumnya, kata Bambang, BPK sudah mengaudit BPPN sejak tahun 1999. Sektor yang diaudit antara lain organisasi serta anggaran pada awal pembentukan BPPN. "Hasilnya kita bingung, BPPN ini lembaga apa," katanya. Selain itu, BPK juga melakukan investigasi dan penyaluran dana BLBI tahun 2000. BPK juga melakukan audit pengeluaran jaminan dana BLBI.Bambang juga mengatakan telah mengaudit penggunaan jasa konsultan oleh BPPN. Menurutnya, pemakaian jasa konsultan ini nilainya mencapai lebih dari Rp 1 triliun. "Apa perlu sebesar itu. Ada juga kesan apa kerjaan BPPN kalau semuanya dikerjakan konsultan, katanya.Pengamat ekonomi Gatot Arya Putra mengatakan audit investigasi merupakan langkah penting dalam menciptakan transparansi di tubuh BPPN. "Dan itu yang selalu ditolak-tolak Syafruddin Temenggung (Ketua BPPN). Karena kalau itu dilakukan kemungkinan dia akan masuk penjara," katanya.Mantan Ketua Tim Pemulihan Ekonomi BPPN ini mengatakan proses audit lembaga ini harus bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). "Karena kita percaya adanya perampokan uang rakyat," katanya. Gatot termasuk karyawan yang terkena perampingan menjelang bubarnya BPPN tahun 2004. Gatot menduga pemecatan itu tidak lepas dari hasil risetnya di BPPN yang cukup kontroversial. Tim ini mengeluarkan hasil riset berkaitan dengan ketahanan fiskal atau fiscal sustainability dan utang dalam negeri. Koordinasi dengan PPATK ini, lanjut Gatot, diharapkan bisa mengembalikan dana rakyat yang di luar negeri. Forensik aset, kata dia, juga tidak bisa menyelamatkan aset yang dilarikan ke luar negeri atau diselewengkan. Menurutnya, forensik ini juga bukan merupakan anjuran PBB dalam upaya memerangi korupsi.Gatot mengatakan BPPN tidak berhak mengklaim prestasi dalam upaya penyehatan perbankan. Menurutnya, standar prestasi ini ditentukan oleh lembaga independen. Peningkatan rasio kecukupan modal atau penurunan kredit macet, lanjut dia, merupakan kebijakan BI. "Prestasi BPPN dari mana," katanya.Sementara Group Head Asset Disposal BPPN Dasa Sutantio mengatakan kondisi perbankan di Indonesia sudah menunjukkan arah perbaikan dibanding tahun sebelumnya. "Tapi biarlah BPK yang menilai untuk mencari tolok ukurnya," katanya. Ia optimis perbankan di Indonesia bisa berjalan lebih baik. BPPN juga, lanjutnya, siap untuk diaudit oleh BPK. Menurutnya BPPN juga sedang 'mengamankan' data untuk kepentingan audit. Yandi MR - Tempo News Room

Berita terkait

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

29 detik lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

3 Pemain Irak yang Wajib Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

1 menit lalu

3 Pemain Irak yang Wajib Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Beberapa pemain Irak yang harus diwaspadai Timnas U-23 Indonesia merupakan top skor dan membela klub Eropa.

Baca Selengkapnya

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

5 menit lalu

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

Tim Hukum PDIP juga akan mengikuti arahan dari Hakim PTUN mengenai berkas apa yang dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Bola Malam Ini 2 Mei 2024: Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia, juga ada Liga Inggris, Liga Europa, Liga Conference

7 menit lalu

Jadwal Bola Malam Ini 2 Mei 2024: Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia, juga ada Liga Inggris, Liga Europa, Liga Conference

Jadwal bola pada Kamis malam hingga Jumat dinihari, 2-3 Mei 2024: Timnas U-23 di Piala Asia, juga ada Liga Inggris, Liga Europa, dan Liga Conference.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

7 menit lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

10 menit lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

11 menit lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

13 menit lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Tata Negara Anggap Gugatan PDIP di PTUN Sulit Dieksekusi

13 menit lalu

Pakar Hukum Tata Negara Anggap Gugatan PDIP di PTUN Sulit Dieksekusi

Charles pesimistis hakim PTUN bakal mengabulkan petitum PDIP untuk menganulir pencalonan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

25 menit lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya