Inflasi Terkendali, Apresiasi Rupiah Berlanjut

Reporter

Editor

Senin, 2 April 2012 18:12 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Harga bahan bakar minyak (BBM) batal naik serta rendahnya inflasi bulan Maret kemarin membuat kecemasan akan inflasi mereda. Walhasil, rupiah berhasil melanjutkan apresiasinya terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dipasar uang hari ini, nilai tukar rupiah ditutup menguat 13 poin (0,14 persen) ke level 9.143 per dolar AS. Terdepresiasinya dolar AS terhadap mata uang utama dunia membuat rupiah dan mata uang Asia lainnya berhasil menguat.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, mengatakan, positifnya kondisi pasar finansial global seiring membaiknya data – data ekonomi AS membuat permintaan terhadap aset – aset yang dianggap berisiko juga meningkat. Meredanya kekhawatiran kawasan Eropa dan rencana Uni Eropa akan menaikkan dana talangan, serta membaiknya data manufaktur Cina pekan lalu membuat mata uang utama dunia berhasil menguat terhadap dolar AS. Imbasnya, harga saham di bursa Asia sore ini ditutup menguat.

Investor asing yang terus melakukan pembelian saham di bursa domestik dan mencatat pembelian bersih dalam beberapa pekan terakhir mengindikasikan adanya aliran dana asing ke pasar finansial domestik. “Naiknya harga saham setidaknya mampu mendorong penguatan rupiah mendekati level 9.100 per dolar AS,” tuturnya.

Badan Pusat Statistik hari ini merilis inflasi bulan Maret 0,07 persen dan inflasi tahunan sebesar 3,97 persen. Rendahnya inflasi dan penundaan kenaikan harga BBM membuat kekhawatiran para pelaku pasar mereda sehingga investor kembali memburu saham di bursa dan indeks kembali naik hingga ke lele 4.166. Kekhawatiran terhadap inflasi dari rencana kenaikan harga BBM sempat menekan rupiah hingga diatas 9.200 per dolar AS pekan lalu.

Ditundanya kenaikan harga BBM membuat sebagian investor kecewa. Sebab inflasi akan tetap terkendali dan Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan suku bunga BI Rate dalam pertemuan Dewan Gubernur BI mendatang. “Maka imbal hasil obligasi juga akan bertahan sehingga dapat membuat investor akan menahan diri masuk ke pasar finansial domestik,” katanya.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

9 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya