TEMPO.CO, Jakarta - Mandala Airlines membidik pasar kelas menengah yang membutuhkan penerbangan dengan harga murah. Pertumbuhan penumpang kelompok ini dinilai potensial untuk dikembangkan. “Kelas menengah makin banyak yang melirik perjalanan,” kata Chief Executive Officer Saratoga Capital Sandiaga S. Uno, yang menjadi investor Mandala Airlines, di Jakarta, Kamis, 29 Maret 2012.
Sandiaga memperkirakan, pada 2015, potensi penumpang pesawat terbang di Indonesia sebesar 60 juta orang. Angka ini diprediksi meningkat menjadi 75 juta penumpang pada 2020. Jumlah ini dinilai sebagai potensi besar bisnis penerbangan domestik. Namun Sandiaga tidak menjawab berapa persen pangsa pasar yang ditargetkan. “Kami ingin sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Mandala Airlines akan kembali memulai penerbangan perdananya pada 5 April 2012. Mandala terbang setelah mendapat suntikan dana dari Saratoga Capital dan Tiger Airways. Saratoga merupakan firma investasi dengan cakupan bisnis di bidang sumber daya alam, energi, infrastruktur, dan telekomunikasi. Sedangkan Tiger Airways dikenal sebagai salah satu penerbangan berbiaya murah.
Kali ini, Mandala akan terbang dengan rute Jakarta–Medan, dengan frekuensi 12 kali sepekan. Mandala Airlines membanderol harga tiket mulai Rp 519.000. Mandala juga akan melayani rute Jakarta–Kuala Lumpur dan Jakarta–Singapura. Rute Jakarta-Kuala Lumpur akan dilayani sebanyak 14 kali sepekan dengan harga tiket mulai Rp 329.000. Rute ini akan dibuka mulai 4 Mei 2012.
I WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan
33 hari lalu
Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015
Baca SelengkapnyaInsiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern
48 hari lalu
Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang
50 hari lalu
KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham
50 hari lalu
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan
51 hari lalu
Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...
28 Oktober 2023
Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.
Baca SelengkapnyaSurya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya
23 Oktober 2023
Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAustralia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways
7 September 2023
Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok
31 Agustus 2023
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok
Baca SelengkapnyaKerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan
12 Juni 2023
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.
Baca Selengkapnya