Jelang Sidang The Fed, Dolar Kembali Perkasa  

Reporter

Editor

Selasa, 13 Maret 2012 17:36 WIB

Ben Bernanke. AP/Richard Drew

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pertemuan Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), dolar kian perkasa terhadap mata uang utama dunia membuat rupiah melemah di tengah menguatnya sebagian mata uang Asia. Dolar kembali menjadi safe haven bagi para pelaku pasar menjelang The Fed akan menetapkan kebijakan suku bunganya nanti malam.

Di pasar uang hari ini, Selasa, 13 Maret 2012, nilai tukar rupiah kembali melemah 10 poin (0,1 persen) ke level 9.179 per dolar AS. Naiknya indeks harga saham gabungan ke level 4.000 tidak mampu diikuti oleh rupiah.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Apelles R.T. Kawengian menjelaskan untuk mengatisipasi adanya perubahan kebijakan moneter, para pelaku pasar merasa lebih nyaman kembali memegang dolar. Karena membaiknya data–data ekonomi Amerika saat ini menguntungkan bagi dolar.

Dengan membaiknya perekonomian AS membuat para pelaku pasar berspekulasi The Fed akan melakukan perubahan kebijakan moneternya. Pertama, kemungkian The Fed akan mengurangi program pembelian aset. Kedua, akan menaikkan suku bunga acuannya yang kini masih di level terendahnya 0,25 persen. “Pelaku pasar berspekulasi dengan melakukan strategi buy the rumor sehingga membuat dolar AS cenderung menguat,” ucapnya.

Dari sisi fundamental maupun teknikal saat ini memang positif bagi dolar AS. Perekonomian AS yang terus menunjukkan perbaikan ditengah kekhawatiran pelambatan ekonomi di Cina serta masih adanya ketidakpastian di Eropa memicu apresiasi dolar AS. Dengan kecenderungan penguatan dolar AS membuat rupiah belum mampu keluar dari tekanan.

Dari faktor domestik, Apelles melanjutkan, mendekati bulan April, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak yang bisa memicu tingginya inflasi masih menjadi ganjalan bagi penguatan rupiah. Meskipun Bank Indonesia yang tetap menjaga pergerakan mata uangnya bisa menahan pelemahan rupiah lebih jauh. ”Namun disaat seperti ini, intervensi bank sentral tidak akan akan efektif.”

Sebagian besar mata uang Asia sore ini ditutup menguat. Dolar Singapura menguat 0,07 persen ke level 1,2594, won Korea terapresiasi 0,2 persen menjadi 1.121,55, peso Philipina naik 0,03 persen menjadi 42,695, serta bath Thailand juga menguat 0,11 persen menjadi 30,62 per dolar AS. Sedangkan ringgit Malaysia melemah 0,14 persen.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

4 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

4 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

5 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya