Mayoritas Pemilih Tolak Kebijakan BBM

Reporter

Editor

Senin, 12 Maret 2012 06:03 WIB

REUTERS/ Mike Blake

TEMPO.CO , Jakarta:-- Sebanyak 86,6 persen anggota masyarakat menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April nanti. Angka tersebut, menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI), merupakan yang terbesar dalam tiga kali survei tentang isu BBM.

Dalam survei yang digelar pada 2005, sebanyak 82,3 persen responden tidak setuju. Sedangkan pada 2008, sebanyak 75,1 persen tidak setuju. Tiga kali survei, angka penolakan selalu di atas 75 persen. "Ini menunjukkan kenaikan harga BBM adalah isu yang sensitif,” kata peneliti LSI, Adjie Al Faraby, memaparkan jajak pendapat bertajuk “BBM, BLT, dan Efek Elektoralnya” di Jakarta, Sabtu kemarin.

Dari semua responden yang turut memilih partai, di atas 65 persen tak setuju kenaikan. Pemilih Partai Kebangkitan Bangsa dan Gerindra hampir 100 persen menolak. Bahkan 87,41 persen responden pemilih Demokrat juga ikut menolak kenaikan harga BBM.

LSI memprediksi kebijakan BBM dan kompensasi berupa bantuan langsung tunai (BLT) akan menggiring konstelasi politik menjelang pemilu 2014 semakin panas. Berbagai deal politik di balik keputusan ini akan mempengaruhi dukungan pemilih. “Ini warning partai lain agar tidak salah langkah bersikap," kata Adjie.

Bagi SBY dan Demokrat, kedua kebijakan harus diturunkan bersamaan sebagai politik pencitraan untuk mendapatkan dukungan. Tetapi partai lain tidak akan pasif untuk tetap memperoleh keuntungan politik dari kebijakan subsidi BBM. “Itu sebabnya power game di balik isu BBM dan BLT akan hot," Adjie menambahkan.

LSI juga memprediksi penolakan kenaikan harga BBM akan menjadi gelombang demonstrasi dan akan terjadi terus-menerus hingga rusuh. Tetapi seberapa masif dan panjangnya demonstrasi tergantung respons pemerintah dan dukungan logistik para “pemain” di lapangan.

Mahasiswa masih menjadi pelopor. Tapi, tanpa dukungan tokoh atau logistik, demonstrasi ini tidak akan berdampak apa pun, apalagi sampai menurunkan presiden seperti pada 1998. "Kalau tidak ada cukup dukungan logistik, satu-dua bulan akan berlalu," kata Adjie.

Kalangan aktivis menyatakan unjuk rasa menjadi pilihan untuk menolak kenaikan harga BBM. "Kami akan tetap menjalankan (demonstrasi) itu karena niatnya memang berupaya meluruskan pemerintah, dengan atau tanpa SBY," kata aktivis Rumah Perubahan, Adi Massardi, dalam diskusi di Sekretariat Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia kemarin.

ARYANI KRISTANTI | EZTHER LASTANIA

Berita terkait

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

5 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

12 Maret 2024

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya