ICW: Pembobol BNI Serahkan Aset Bodong

Reporter

Editor

Kamis, 15 Januari 2004 09:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Investigasi Indonesia Corruption Watch menemukan bahwa PT Segared Team, aset Gramarindo Group milik Maria Pauline Lumowa, adalah aset bodong yang sulit dipertanggungjawabkan nilainya. Padahal, aset ini salah satu aset yang bakal digunakan untuk pembayaran utang. Maria Pauline adalah tersangka utama pembobol Rp 1,7 triliun uang PT Bank Negara Indonesia Tbk.Koordinator ICW Teten Masduki mengungkapkan, tim ICW telah mendatangi lokasi penambangan dan pabrik marmer atas nama PT Segared di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pekan lalu. Hasil penelusuran tim menunjukkan, perusahaan itu tidak memiliki izin penambangan marmer di tujuh gunung di kawasan tersebut, seperti yang pernah diklaim Maria Pauline di Tempo dan Kompas, Desember tahun lalu."Fakta di lapangan," kata Teten di Jakarta kemarin, "selain status lahannya belum jelas, PT Segared itu baru melakukan kegiatan pengambilan sampel untuk mengukur kadar dan kualitas kandungan marmer di tujuh gunung tersebut. Jadi, belum ada produksi."Tim ICW juga menemukan fakta bahwa kegiatan eksplorasi itu pun saat ini sudah terhenti. Padahal, dalam wawancara dengan Kompas pada awal Desember 2003, Maria Pauline menyatakan, PT Segared telah beroperasi sejak 1997 dan sudah memotong 200 blok dari tujuh gunung yang diizinkan.Teten menandaskan, nilai aset PT Segared yang diklaim US$ 700 juta (sekitar Rp 5,6 triliun) itu, setelah dipantau di lapangan, "Tidak berdasar. Berapa nilai pastinya pun tidak ada yang tahu."Ironisnya, PT Segared bakal menjadi salah satu aset yang digunakan untuk membayar uang BNI yang sudah dibobol sejak 2002 hingga pertengahan tahun lalu.Direktur II Ekonomi Khusus Brigadir Jenderal Pol. Samuel Ismoko kepada Koran Tempo membenarkan ada rencana untuk menyita aset-aset para tersangka pembobol BNI. Dikatakannya, salah satu aset yang akan disita adalah PT Segared Team milik Maria Pauline yang berlokasi di Kupang.Ismoko menambahkan, selain kepolisian, pengembalian aset atas kredit fiktif Rp 1,7 triliun itu juga akan dilakukan BNI.Dia berjanji, setelah kepolisian menyelesaikan penyidikan, aset-aset apa saja yang disita akan diumumkan ke publik. Saat ini belum ada satu pun aset yang diserahkan. Ismoko juga menolak anggapan bahwa penyidikan kasus BNI tenggelam karena ada kasus rekening 502 dan korupsi pakan ternak yang melibatkan mantan Kepala Bulog Beddu Amang.Anne/Heri/Eduardus - Tempo News Room

Berita terkait

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

59 detik lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

2 menit lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

6 menit lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

7 menit lalu

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang Pernah Jadi Jurnalis

8 menit lalu

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang Pernah Jadi Jurnalis

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

13 menit lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

14 menit lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta PTUN Buktikan KPU Lakukan Maladministrasi Penetapan Gibran Sebagai Cawapres

14 menit lalu

PDIP Minta PTUN Buktikan KPU Lakukan Maladministrasi Penetapan Gibran Sebagai Cawapres

Menurut Gayus Lumbuan, putusan PTUN bisa memvalidasi bahwa KPU telah melakukan maladministrasi dalam tahapan pilpres

Baca Selengkapnya

Bantah Keturunan Konglomerat, Park Sung Hoon Ungkap 7 Tahun Tinggal di Rubanah

18 menit lalu

Bantah Keturunan Konglomerat, Park Sung Hoon Ungkap 7 Tahun Tinggal di Rubanah

Park Sung Hoon menceritakan kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya saat sekolah menengah

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

21 menit lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya