Pertumbuhan Ekonomi 2012 Diyakini Melemah  

Reporter

Editor

Senin, 6 Februari 2012 20:39 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta -Ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetyantono, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 tak akan setinggi tahun lalu yang berada di level 6,5 persen. "Pasti dibawah 6,5 persen," ujarnya kepada Tempo, Senin 6 Februari 2012.

Menurut perhitungan Tony, pertumbuhan ekonomi bakal berada di kisaran 6 sampai 6,3 persen. Angka ini dinilai wajar mengingat pertumbuhan Cina dan India juga terkoreksi turun. Pertumbuhan Cina diprediksi turun dari 9,5 persen menjadi 8,8 persen. Sedangkan India diproyeksi turun dari 8,2 persen menjadi 7,7 persen.



"Tidak mungkin yang lain slowdown, kita paling bagus sendiri,"ujarnya. Tony menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didorong konsumsi domestik. Konsumsi domestik akan tetap tinggi, meski bakal sedikit terkoreksi turun.

Kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi dan tarif dasar listrik dinilai Tony tak akan berpengaruh besar pada inflasi yang kemudian mempengaruhi konsumsi domestik. Menurut perhitungannya, jika p jadi menerapkan dua kebijakan tersebut, inflasi naik menjadi 5,5 persen.



"Masih dalam batas kemampuan orang Indonesia," ujarnya.

Tony mengkritik proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah dan Bank Indonesia. Ia menilai pemerintah terlalu ngotot jika tetap menggunakan proyeksi sebelum gejolak ekonomi kuartal IV 2011, yang berada di level 6,7 persen. Tony juga mengkritik tentang batas atas proyeksi pertumbuhan ekonomi versi Bank Indonesia yang berada di level 6,7 persen, meski batas bawahnya masih masuk akal di level 6,3 persen.


Advertising
Advertising


"Masa lebih baik dari tahun lalu," ujarnya.

Menurut Tony, pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan berpotensi turun hingga 5,8 persen jika minyak dunia terus bergerak naik. "Jika meningkat menjadi US$ 120 per barel otomatis harga BBM naik lebih besar dari yang diperkirakan sekarang," ujarnya. Potensi ini dinilainya mungkin saja terjadi. Terlebih melihat upaya penyelesaian krisis Eropa yang masih berupa solusi jangka pendek.



"Sulit menebak Eropa, apa yang tidak mungkin terjadi," ucapnya.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

10 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

10 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya