TEMPO.CO, Jepara - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Unit 4 di Jepara, Jawa Tengah, Rabu, 6 Februari 2012. Pembangkit listrik dengan kapasitas 662 megawatt ini dibangun di atas lahan seluas 150 hektare di Desa Tubanan. Sebelumnya telah ada 3 unit PLTU di Tanjung Jati B.
"Mulai hari ini Jawa surplus listrik," kata Jero dalam sambutannya. Ia mengatakan tugas pemerintah mengamankan kebutuhan listrik bagi rakyat. Ia mengharapkan akan ada PLTU lain lagi yang dibangun di Tanjung Jati supaya pasokan listrik bisa lebih menyejahterakan rakyat.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nur Pamudji, mengatakan dengan pengoperasian unit keempat ini keseluruhan unit PLTU Tanjung Jati B menyumbang 25 persen pasokan listrik Jawa. Saat ini beban kebutuhan listrik di Jawa mencapai 13 ribu megawatt. Ia mengklaim untuk daerah Jawa Tengah kebutuhan listrik bahkan mengalami surplus tiga ribu megawatt.
Sedangkan bagi Jawa-Bali, PLN mengklaim bisa memasok 23 ribu megawatt listrik. Kebutuhan kelistrikan Jawa Bali mencapai 19.700 megawatt. Jadi untuk kebutuhan Jawa-Bali pun masih ada surplus.
Nur mengatakan pembangunan PLTU di Tanjung Jati B adalah yang pertama menggunakan sistem leasing. Mereka berpartner dengan Sumitomo Corporation, Jepang. Sumitomo yang membangun unit pembangkit listrik, sedangkan PLN yang mengoperasikannya dengan membayar sewa kepada Sumitomo. Kontrak mereka berlangsung selama 20 tahun.
Pembangunan PLTU ini memakan waktu sekitar 35 bulan dengan kontraktor Mitra Warsa Engineering. "Kontraktor menyelesaikan proyeknya empat bulan lebih cepat dari yang direncanakan," kata Nur. Pembangunan dua unit PLTU ini membutuhkan nilai investasi 160 miliar yen dengan pendanaan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan bank komersial lainnya.
Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, mengatakan pembangkit listrik Tanjung Jati B memiliki teknologi ramah lingkungan. Teknologi ramah lingkungan yang dimaksud adalah fuel gas desulfurization (FGD), suatu sistem yang ditempatkan di sisi gas buang.
"Asap hasil pembakaran batu bara yang menghasilkan gas sulfur yang berbahaya terhadap lingkungan ditangkap oleh lime stone," katanya kepada Tempo. Lime stone adalah batu kapur yang dicampur air laut pada FGD. Ini akan membuat asap yang terbuang lewat cerobong tidak berbahaya, hanya berupa uap air sehingga ramah lingkungan.
GADI MAKITAN
Berita terkait
BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital
6 hari lalu
BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.
Baca SelengkapnyaRusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze
29 hari lalu
Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.
Baca SelengkapnyaBangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak
59 hari lalu
Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.
Baca SelengkapnyaKembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy
23 Januari 2024
Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaBauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik
17 Januari 2024
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.
Baca SelengkapnyaSumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024
20 Desember 2023
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM
1 Desember 2023
Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara
21 November 2023
PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI
16 November 2023
M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan
14 November 2023
Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.
Baca Selengkapnya