TEMPO.CO, Jakarta - Kian terpuruknya mata uang euro hingga menyentuh level US$ 1,27--terendah dalam 16 bulan terakhir--membuat dolar Amerika Serikat (AS) semakin superior terhadap mata uang dunia. Mata uang Asia juga cenderung melemah terkena imbasnya.
Sempat melemah hingga di atas 9.200 seiring dengan terdepresiasinya euro, rupiah berhasil menguat dan ditutup di bawah level 9.100 per dolar AS. Pada transaksi pasar uang hari ini, Jumat, 6 Januari 2012, nilai tukar rupiah ditutup menguat 65 poin (0,7 persen) menjadi 9.098 per dolar AS.
Menurut pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tonny Mariano, di tengah melemahnya mata uang Asia rupiah berhasil menguat hingga di bawah level 9.100 per dolar AS. Setelah melemah dalam beberapa hari terakhir rupiah berhasil menguat di akhir pekan ini. “Alasannya, kondisi Indonesia yang lebih baik dibandingkan dengan negara kawasan Eropa,” ujar Tonny.
Belum adanya langkah konkret penyelesaian masalah krisis utang di Eropa membuat apresiasi rupiah agak tertahan. Masih adanya ketidakpastian di zona Eropa membuat dolar AS masih menjadi safe haven bagi para pelaku pasar membuat mata uang lokal cenderung melemah dalam beberapa hari terakhir.
Kurang suksesnya obligasi Prancis kemarin mengindikasikan bahwa investor meminta imbal hasil yang lebih tinggi seiring dengan besarnya risiko investasi di Eropa, seperti yang terjadi pada lelang obligasi Italia, Spanyol, dan Portugal. Yunani yang berada di ambang gagal bayar serta terancam keluar dari Uni Eropa membuat mata uang euro makin terpuruk di bawah US$ 1,28.
Dolar Singapura sore ini melemah 0,08 persen menjadi 1,2927 per dolar AS, won Korea Selatan turun 0,88 persen ke 1.162,75, ringgit Malaysia terkoreksi 0,01 persen menjadi 3,1513 pe dolar AS.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
1 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
5 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
5 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
5 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
5 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237
5 hari lalu
Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
6 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung
6 hari lalu
Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok
8 hari lalu
Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.
Baca Selengkapnya