TEMPO.CO, Jakarta - PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (CKRA) siap mengakuisisi PT Persada Indo Tambang, perusahaan tambang bijih besi di Solok Selatan, Sumatera Barat. Akuisisi ini menyebabkan perseroan berubah acuan usaha ke arah pertambangan.
"Akuisisi ini untuk meningkatkan kinerja perseroan tahun depan. Perseroan akan mengakuisis lahan Persada seluas 3.000 hektare," ujar Direktur Citra, Yudhi Asmara Yasmine, dalam paparan publik di Hotel Sofyan, Selasa, 27 Desember 2011.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan menjual PT Horizontal Agro Industri, anak usaha perseroan yang bergerak di bidang perkebunan senilai Rp 750 miliar.
Ia menambahkan, selain meningkatkan kontribusi, rencana ini merupakan strategi perseroan dalam melakukan perubahan kegiatan usaha dari pertanian dan perkebunan menjadi perdagangan umum.
"Kami berharap realisasinyanya bisa berlangsung pada semester pertama 2012," ujar dia.
Sebagai gambaran, Persada memiliki cadangan bijih besi sebanyak 1.827.000 metrik ton dengan daerah yang dapat dieksploitasi 3.636.000 metrik ton dan total cadangan 5.463.000 metrik ton.
Hingga Juli 2011, produksi bulanan Persada mencapai 8.000 metrik ton, sedangkan total produksi sampai September mencapai 24.326 metrik ton. Diharapkan kapasitas produksi meningkat menjadi 45 ribu metrik ton pada tahun 2017.
Dalam paparan itu, manajemen tidak menyebutkan berapa total modal kerja (capex) yang akan disuntikkan untuk tahun depan, termasuk target pendapatan yang akan dicapai. "Semuanya sedang dalam pembahasan," ujar dia.
Berdasarkan laporan keuangan Citra hingga September 2011, pendapatan mencapai Rp 131,8 miliar dengan laba bersih Rp 8,657 miliar dan total aset Rp 1,171 triliun.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?
3 menit lalu
Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
1 hari lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaWarga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
2 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaHarga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif
5 hari lalu
Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
5 hari lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
7 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
10 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
13 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
15 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya
31 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?
Baca Selengkapnya