TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengalokasikan anggaran revitalisasi sungai dan sistem drainase sebesar Rp 16 triliun pada 2012. Dana ini tidak hanya untuk penanganan banjir, namun pembangunan infrastruktur penanggulangan bencana di seluruh daerah di Indonesia.
"Anggaran penanganan banjir ini meningkat dari jumlah sebelumnya Rp 13 triliun," kata Direktur Sungai dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Pitoyo Subandrio, dalam diskusi antisipasi banjir di kantornya, Kamis, 22 Desember 2011.
Pemerintah pusat telah melakukan beberapa upaya dalam mengatasi banjir di beberapa daerah di Indonesia, antara lain perbaikan tanggul, pengerokan sungai, dan perbaikan sistem drainase. Namun langkah ini belum berhasil mencegah banjir dan tanah longsor.
Padahal, menurut Pitoyo, saat ini belum masuk puncak musim hujan. Bencana banjir dan longsor sudah melanda beberapa daerah, antara lain Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan akan mencapai puncaknya pada bulan Januari sampai Februari tahun depan. Puncak musim penghujan ini akan mengguyur beberapa wilayah di Pulau Jawa. "Tidak menutup kemungkinan hujan akan terkonsentrasi pada satu daerah tertentu," ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meramalkan, pada puncak musim hujan, ada 11 provinsi yang berpotensi banjir dan 16 provinsi lainnya dilanda tanah longsor. Provinsi yang berpotensi longsor ini di antaranya Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Sedangkan banjir bandang umumnya terjadi di wilayah Pulau Jawa. "Penyebabnya adalah buruknya drainase, kita belum berhasil memperbaikinya," katanya.
Untuk wilayah Jakarta, langkah antisipasi untuk mencegah banjir adalah melakukan reklamasi pantai dengan membuat pulau-pulau kecil di Tanjung Priok. Pulau-pulau ini akan dibuat sekitar 200 meter dari pinggir pantai. Pulau-pulau yang sudah jadi disambungkan dengan cara membuat tanggul penghubung dari satu pulau ke pulau lainnya. "Jadi, air laut yang mengalir ke sungai akan dipompa dan tidak akan terjadi penumpukan atau genangan," katanya.
SAHRUL
Berita terkait
Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014
19 Januari 2023
Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.
Baca SelengkapnyaIni Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado
23 Januari 2021
BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaCara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis
23 Januari 2021
Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.
Baca SelengkapnyaBPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang
23 Januari 2021
BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado
Baca SelengkapnyaBanjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado
22 Januari 2021
Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaStatus Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman
9 Oktober 2019
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.
Baca SelengkapnyaBanjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman
2 Februari 2019
Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang
27 Januari 2014
Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.
Baca SelengkapnyaPetambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir
22 Januari 2014
Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang
unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan
Bandung.
Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir
22 Januari 2014
PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.
Baca Selengkapnya