Peretas Perusahaan Minyak Diduga dari Cina  

Reporter

Editor

Selasa, 13 Desember 2011 20:05 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Serangan Cyber Dapat Mengganggu Bisnis Perminyakan

Doha - Sektor energi diserang peretas jaringan komputer alias hacker. Peretas tersebut melakukan spionase industri dan secara potensial mengacaukan pasokan minyak dunia. Para analis menengarai ada belasan tim yang biasa mencuri data di dunia dan mereka diduga berbasis di Cina.

Eksekutif perusahaan minyak mengingatkan bahwa serangan menjadi lebih sering terjadi dan lebih terencana. "Jika seseorang mampu masuk di daerah penting dan dapat mengontrol pembukaan atau pun penutupan jalur otomatis pasokan minyak, Anda semua bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Ini merupakan dimensi serangan baru yang kita dapati di Shell," ujar Ludoff Leuhmann, Manajer IT di Shell, perusahaan minyak terbesar di Eropa.

"Hal tersebut akan membebankan sektor produksi, keuangan, hidup perusahaan, menyebabkan kebakaran dan kerusakan lingkungan yang amat besar,” ujarnya dalam Kongres Minyak Dunia di Doha.

Virus komputer bernama Stuxnex yang terdeteksi pada 14 Juli 2010 berjalan pada sistem Supervisory Control dan Data Acquisition (SCADA). Sistem tersebut digunakan untuk memantau secara otomatis, sekali saja worm ini menginfeksi sebuah sistem, maka dia akan menjalar ke server komputer untuk mencuri data atau mengambil alih sistem.

"Kami melihat peningkatan jumlah serangan terhadap sistem IT dan informasi. Terdapat banyak motivasi yang melatarbelakanginya, baik kriminal maupun komersial terlebih untuk meningkatkan keuntungan kompetitif," katanya.

Keberadaan virus tersebut mengubah dunia perusahaan minyak internasional karena serangannya mempunyai dampak terhadap proses kontrol serta dilakukan peretas handal.

Menurut para analis keamanan dunia maya Amerika Serikat, sekitar 12 kelompok di Cina punya keahlian mencuri data-data penting dari perusahaan dan lembaga pemerintah di Amerika Serikat. Amerika sendiri tidak bisa menghukum para peretas di Cina karena Negeri Paman Sam tidak punya perjanjian dengan Cina soal itu.

“Industri sudah merasakan bahwa mereka sedang dalam kondisi perang,” ujar James Cartwright, seorang purnawirawan jenderal marinir.

Cina sendiri sebelumnya selalu membantah mereka berada di belakang kelompok peretas mereka. Cina berdalih mereka juga menjadi korban aksi peretas. Kali ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Liu Weimin, enggan merespons tudingan pemerintah Cina mendukung serangan seperti itu. Namun, Weimin mengatakan keamanan di jagat maya adalah masalah yang harus dibicarakan bersama.

REUTERS| SMH| ANANDA PUTRI| KODRAT


Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya