Harga Obligasi Pemerintah Ditutup Beragam  

Reporter

Editor

Selasa, 13 Desember 2011 13:02 WIB

AP Photo/Rick Rycroft

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pada perdagangan Senin, 12 Desember 2011, indeks kurva obligasi pemerintah (IBPA-IGSYC) bergerak beragam setelah adanya tekanan ke atas pada tenor jangka pendek. Tekanan ke bawah untuk tenor menengah. Pergerakan beragam ini mengindikasikan bahwa para pelaku pasar belum yakin terhadap perkembangan pasar ke depannya.

Secara rata-rata imbal hasil (yield) pada tenor pendek (1-4 tahun) naik 1,3 basis point (bps), diikuti pula oleh tenor panjang (8-30 tahun) yang naik 1,1 bps. Namun untuk yield tenor jangka menengah (5-7 tahun) justru turun 1,2 bps. Imbal hasil obligasi untuk tenor dua tahun mencapai 5,1113 persen, sedangkan untuk tenor 10 tahun mencapai 6,2053 persen, sehingga terjadi penyempitan selisih di kedua tenor tersebut menjadi 109 bps.

Menurut data dari Indonesia Bond Price Agency (IBPA), indeks obligasi pemerintah yang hanya menghitung dari perubahan harga (GBIX-Clean Price) turun 0,0942 poin (0,07 persen) ke level 129,0675.

Sedangkan indeks obligasi pemerintah yang menghitung semua potensi keuntungan (GBIX-Total Return) juga melemah 0,0226 poin (0,01 persen) menjadi 159,6459. Penurunan kali ini membuat tingkat pengembalian investasi sepanjang tahun ini menjadi 16,9 persen. Sementara itu indeks obligasi pemerintah yang menghitung perubahan imbal hasil (GBIX-Effective Yield) naik ke level 6,3021 persen.

Corporate Secretary IBPA, Tumpal Marolopasi Sihombing, menjelaskan koreksi harga obligasi yang terjadi menjelang akhir perdagangan kemarin disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar atas peringatan lembaga pemeringkat Moody’s yang akan meninjau kembali peringkat utang negara di Uni Eropa pada kuartal pertama 2012. “Padahal di sesi pertama kemarin pasar sempat ditutup positif, ditandai dengan naiknya GBIX-Total Return sebesar 0,07 persen,” tutur dia.

Hasil dari pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Burssel akhir pekan lalu dianggap gagal menghasilkan kebijakan untuk dapat mengatasi krisis utang kawasan. “Dalam pertemuan tersebut negara di Uni Eropa setuju melakukan integrasi fiskal untuk menciptakan pengawasan yang lebih ketat terhadap pos anggaran, tapi tidak memberikan jawaban untuk penyelesaian krisis jangka pendek,” tutur dia.

Bahkan ekonom dari Standard & Poor’s mengungkapkan bahwa Uni Eropa telah kehabisan waktu untuk menyelesaikan krisis kawasan. Selain itu Moody’s juga sedang mempertimbangkan akan menempatkan delapan perbankan Spanyol dan dua perusahaan holding ke dalam daftar pengawasan.

Harga obligasi seri FR0054 (tenor 20 tahun) turun 81,25 bps menjadi 121,6875, sehingga imbal hasilnya naik 6,76 bps. Harga obligasi seri FR0055 (tenor 5 tahun) turun 21,86 bps menjadi 107,6739 dan imbal hasilnya naik 4,77 bps. Harga obligasi seri FR0053 (tenor 10 tahun) turun tipis 1,81 bps membuat imbal hasilnya naik 0,12 bps. Sedangkan imbal hasil seri obligasi FR0056 (tenor 15 tahun) justru naik 42,73 bps menjadi 114,9273 dan imbal hasilnya turun 4,25 bps.

ORI008 yang memiliki kupon 7,3 persen menjadi obligasi pemerintah yang paling aktif dengan transaksi sebanyak 30 kali dengan nilai Rp 335 miliar. Sedangkan Obligasi Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker tahun 2007 (SIKBLT01) dengan kupon 10,3 persen dengan rating idA-(sy) menjadi seri teraktif obligasi korporasi dengan volume Rp 17 miliar dan transaksi 13 kali.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

31 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya