Konsumen Batik Dalam Negeri Capai 72,86 Juta Orang  

Reporter

Editor

Sabtu, 3 Desember 2011 14:46 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Batam - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, mengatakan konsumen batik dalam negeri tahun 2010 mencapai 72,86 juta orang.

Peningkatan terutama terjadi setelah UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.

Saat menghadiri seminar tentang batik di Batam, Sabtu, 3 Desember 2011, Saedah menjelaskan selain peningkatan konsumen dalam negeri, ekspor batik tahun 2010 mencapai US$ 69 juta

Meningkatnya pengguna batik, kata Saedah, bukan tanpa tantangan karena kebanyakan masyarakat belum bisa membedakan batik asli hasil kerja tangan para pembatik dan batik printing produksi pabrik.

Batik printing kerap dijual dengan harga yang mahal yang bisa merugikan para pembatik asli. Padahal yang disebut batik adalah karena proses pembuatannya bernilai seni, juga merupakan warisan budaya. ”Harganya mahal karena menjadi warisan budaya. Zaman dahulu para pembatik di kerajaan ketika akan menentukan motif batik harus semedi,” kata Saedah di hadapan para peserta seminar.

Menurut Saedah, batik sebagai warisan budaya dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yakni batik sebagai ekspresi budaya dan batik sebagai teknik kriya. Batik sebagai industri merupakan bagian dari sektor kerajinan yang merupakan industri kreatif berbasis budaya dan dapat dikelompokkan menjadi fine traditional craft, artisanal craft, commercial craft, dan manufactured crfat atau mass production craft.

Saedah mengatakan pihaknya tidak bermaksud melarang produksi batik oleh pabrik. Namun harus ada pembedaan ciri antara batik karya tangan para pembantik dan batik pabrik. Sebab sangat berbeda antara kain biasa bermotif batik dengan batik yang dihasilkan para pembatik. Itu sebabnya dia meminta Kementerian Perdagangan mengharuskan pabrik batik printing mencantumkan tulisan khusus, TPP Motif Batik, pada setiap meter kain bermotif batik yang diproduksinya.

Saedah juga memaparkan jumlah usaha mikro dan kecil batik sebanyak 55.573 perusahaan, usaha menengah 321 perusahaan, dan usaha besar 18 perusahaan. Jumlah tenaga kerja yang diserap sekitar 916.723 orang.

Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknis, Balai Besar Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian, Handoyo, mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan pengenalan batik ke suluruh pelosok Tanah Air. Sebab batik di setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri.

Setiap tahun, kata Handoyo, diselenggarakan 100 kali pelatihan kepada para pembatik daerah. Pelatihan dilakukan untuk kian memperkuat ruh batik. Peseta pelatihan harus bisa mengimplementasikannya dengan menghasilkan karya batik serta mengusahakan pemasarannya. "Tidak ada gunanya pelatihan kalau tidak bisa membuat batik,” ujar Handoyo.

Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kota Batam, Ahmad Hijazi, berharap seminar batik di Batam merupakan stimulus bagi perajin di Batam khususnya dan Provinsi Kepulauan Riau umumnya. Selama ini Batam hanya dijadikan tempat usaha industri kecil menengah (IKM) menggelar dagangan batik dari daerah lain. Itu sebabnya rumah industri di Batam segera terwujud.

RUMBADI DALLE

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

15 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

40 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

42 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

59 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya