Nokia Siemens Pecat 17 Ribu Karyawan  

Reporter

Editor

Kamis, 24 November 2011 08:56 WIB

Nokia Siemens Networks

TEMPO.Co, Helsinki - Produsen perangkat telekomunikasi Nokia Siemens Network berencana memangkas 17 ribu karyawan mereka di seluruh dunia dalam waktu dekat. Bisnis mereka rupanya di ambang kehancuran lantaran kalah bersaing dengan vendor telekomunikasi lain.

Dalam pernyataan tertulisnya Nokia Siemens mengatakan 23 persen dari 74 ribu karyawan terpaksa dirumahkan demi menghemat belanja hingga 1 miliar euro atau US$ 1,35 miliar. Perusahaan patungan Nokia Finlandia dan Siemens Jerman ini mengalami kerugian setelah bersaing dengan dua pemain kuat, Huawei dan Ericsson.

Dikabarkan para komisaris bakal memecah perusahaan menjadi dua. "Ini adalah langkah besar. Saya yakin tujuan pemecahan ini adalah mengumpulkan modal lewat penawaran umum saham perdana." kata analis Swedbank, Jari Honko.

CEO Nokia Siemens Rajeev Suri menggambarkan rasionalisasi karyawan ini sebagai "sebuah tindakan yang disesalkan tapi perlu". "Kami melihat prospek masa depan untuk mendongkrak kas perusahaan perlu diambil sebuah tindakan cepat," ujarnya.

Sami Sarkamies, analis Nordea Bank, mengatakan efek positif pemangkasan karyawan ini langsung berpengaruh pada harga saham dan nilai perusahaan. Menurut dia, penghematan 1 miliar euro bisa diterjemahkan sebagai peningkatan laba 10 sen per lembar saham. "Para trader menggunakan patokan ini untuk menilai perusahaan," katanya.

Terbukti setelah rencana ini diumumkan saham Nokia Siemens naik lebih dari 2 persen menjadi 4,27 euro.

Dalam pernyataan terakhirnya Nokia Siemens menyebut nilai penjualan naik 16 persen dibanding tahun lalu menjadi 3,4 miliar euro. Namun tak disebutkan berapa laba atau rugi yang mereka peroleh. Yang jelas, September lalu secara terpisah Nokia dan Siemens mengumumkan adanya kebutuhan dana tambahan 500 juta euro untuk memperkuat keuangan perusahaan patungan mereka.

Pemangkasan karyawan di industri telekomunikasi bukan kali ini saja terjadi. Perusahaan Prancis, Alcatel Lucent, mengurangi 12.500 pekerja pada 2007. Sementara Ericsson memotong 6.500 karyawan pada 2009 dan 2010. Yang lebih parah, raksasa jaringan telepon Kanada, Nortel, kini tengah berjuang mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan.

FERY FIRMANSYAH | BBC

Berita terkait

Kabel Optik Semrawut di Jakarta Selatan, 61 Pemilik Setuju Relokasi ke Bawah Tanah

24 November 2023

Kabel Optik Semrawut di Jakarta Selatan, 61 Pemilik Setuju Relokasi ke Bawah Tanah

Seluruh pemilik kabel optik itu adalah operator telekomunikasi yang ada di Jaksel. Bagaimana dengan kabel udara milik PLN?

Baca Selengkapnya

Internet di RI Termurah Nomor 17 di Dunia, Indosat: Karena Tingginya Permintaan dan Penetrasi

17 November 2023

Internet di RI Termurah Nomor 17 di Dunia, Indosat: Karena Tingginya Permintaan dan Penetrasi

Steve Saerang, Senior Vice President Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison menjelaskan tarif internet Indonesia tergolong lebih murah

Baca Selengkapnya

Operator Telekomunikasi Tingkatkan Kapasitas Jaringan Hadapi Mudik Lebaran 2023

25 Maret 2023

Operator Telekomunikasi Tingkatkan Kapasitas Jaringan Hadapi Mudik Lebaran 2023

Sejumlah operator telekomunikasi jauh-jauh hari berlomba mempersiapkan keandalan jaringan selama Ramadan dan Lebaran 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Traffic, Kominfo Gandeng Layanan Operator Sepanjang Liburan Tahun Baru

30 Desember 2022

Antisipasi Lonjakan Traffic, Kominfo Gandeng Layanan Operator Sepanjang Liburan Tahun Baru

Kominfo bersama layanan operator di Indonesia mempersiapkan sejumlah langkah untuk cegah kenaikan traffic saat liburan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Siapkan Rp 6 T untuk Jaringan Telekomunikasi IKN, Telkom Sebutkan Proyek yang Dibidik

29 November 2022

Siapkan Rp 6 T untuk Jaringan Telekomunikasi IKN, Telkom Sebutkan Proyek yang Dibidik

PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menyiapkan investasi senilai Rp6 triliun untuk membangun seluruh infrastruktur jaringan telekomunikasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Gempa Cianjur, Kominfo Beberkan Hasil Monitoring 5 Operator Telekomunikasi

21 November 2022

Gempa Cianjur, Kominfo Beberkan Hasil Monitoring 5 Operator Telekomunikasi

Kementerian Kominfo mengumumkan hasil monitoring terhadap sejumlah infrastruktur telekomunikasi yang terdampak bencana gempa Cianjur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

300 Karyawan Indosat Kena PHK, Pakar Singgung Jumlah Komisaris yang Berjibun

26 September 2022

300 Karyawan Indosat Kena PHK, Pakar Singgung Jumlah Komisaris yang Berjibun

Indosat mengklaim lebih dari 95 persen karyawan yang terkena dampak pemangkasan telah menerima tawaran itu.

Baca Selengkapnya

Inilah Deretan Aksi Peretasan yang Dilakukan Hacker Bjorka

11 September 2022

Inilah Deretan Aksi Peretasan yang Dilakukan Hacker Bjorka

Hacker atau peretas Bjorke melakukan sederet aksi peretasan bekalangan ini. Apa saja aksi peretasa tersebut?

Baca Selengkapnya

Pakar Siber Analisis Sampel 1,3 Miliar Data Bocor: 1 NIK Bisa untuk Daftar 1.287 SIM Card

7 September 2022

Pakar Siber Analisis Sampel 1,3 Miliar Data Bocor: 1 NIK Bisa untuk Daftar 1.287 SIM Card

Vaksincom mengungkap hasil penelitian akan keabsahan data registrasi SIM Card yang memuat pendaftaran 1,3 miliar data yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya

Pembangunan 115 Kilometer Kabel Bawah Tanah Tak Pakai APBD DKI, Jakpro: Patungan dengan Operator

6 September 2022

Pembangunan 115 Kilometer Kabel Bawah Tanah Tak Pakai APBD DKI, Jakpro: Patungan dengan Operator

Jakpro dan para operator nantinya terikat kerja sama business to business (B2B) dalam proyek pembangunan 115 kilometer kabel bawah tanah.

Baca Selengkapnya