CIMB Niaga Tawarkan Obligasi Rp 1,5 Triliun

Reporter

Editor

Rabu, 23 November 2011 19:22 WIB

Bank CIMB Niaga cabang Graha Niaga, Jakarta, Kamis (30/04). RUPST PT Bank CIMB Niaga Tbk. mengumumkan laba bersih selama tahun 2008 adalah Rp 678,2 milliar dimana 45 persen nya akan dibagikan sebagai dividen final untuk para pemegang saham. TEMPO/Nic

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk akan menerbitkan surat utang senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi ditawarkan dalam dua seri, yakni Seri A berjangka waktu tiga tahun dengan bunga 6,75 hingga 7,75 persen dan Seri B selama lima tahun dengan bunga 7,75 hingga 8,75 persen. Perseroan mulai menawarkan obligasi tersebut mulai hari ini hingga 6 Desember mendatang untuk kemudian dilakukan penjatahan pada 21 Desember dan pencatatan 27 Desember 2011.


Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga, Catherine Hadiman, mengatakan dana yang diperoleh akan dipakai untuk meningkatkan ekspansi kredit perseroan. "Juga untuk mengurangi ketidak-selarasan tenor pendanaan dan pembiayaan," ujarnya dalam paparan publik Penawaran Umum Obligasi I Bank CIMB Niaga di Financial Hall Graha Niaga Jakarta, Rabu, 23 November 2011.


Menurut Catherine, bunga obligasi akan dibayar setiap tiga bulan. Sebagai penjamin emisi surat utang, CIMB menunjuk PT CIMB Securities Indonesia. PT Pemeringkat Efek Indonesia telah menetapkan rating idAAA. Dia berharap investor ritel membeli sedikitnya 30 persen dari total obligasi. Adapun sisanya bisa berasal dari investor institusi. "Saat subdebt lalu begitu, kalau bisa lagi berarti bagus."

Sebelumnya, CIMB Niaga menerbitkan subdebt Rp 1 triliun untuk menjaga rasio kecukupan modal (CAR). Direktur Keuangan dan Strategi CIMB Niaga, Wan A. Razli, mengatakan perusahaan akan menjaga rasio kecukupan modal di posisi 12 hingga 13 persen. "Hari ini 13,6-13,7 persen, cukup mendukung perkembangan kredit," kata Wan.

Disinggung soal target tahun depan, Catherine berharap kredit bisa tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Banyak analis memperkirakan perekonomian dalam negeri akan tumbuh 6,1 hingga 6,3 persen tahun depan. "Kurang lebih kredit akan tumbuh tiga
hingga empat kalinya," ujarnya. Meski demikian, dia tak mau mengumbar target. "Kami belum memutuskannya."


Hingga September 2011, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 121,71 triliun, naik 26 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 96,29 triliun. Hasil ini melebihi proyeksi perseroan yang hanya mentargetkan pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 20 persen.


Selama sembilan bulan tahun ini laba bersih perseroan mencapai Rp 2,38 triliun atau meningkat 33 persen dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 1,79 triliun. Pertumbuhan laba bersih disokong pendapatan operasional yang naik dari Rp 6,5 triliun pada September 2010 menjadi Rp 7,65 triliun. Hasil mengkilap juga tampak dari jumlah aset CIMB Niaga yang kini mencapai Rp 159,15 triliun, naik 23 persen dibandingkan September 2010 sebesar Rp 129,14 triliun.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

34 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya