Persoalkan Lagi Divestasi BUMN Dinilai Sikap Inkosisten

Reporter

Editor

Senin, 22 Desember 2003 11:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Marzuki Usman menilai partai yang mempermasalahkan kembali divestasi badan usaha milik negara (BUMN) sebagai sikap yang tidak konsisten. Pasalnya, divestasi perusahaan-perusahaan negara telah memiliki mandat yang tertuang dalam perundang-undangan mengenai privatisasi BUMN. “Undang-undang privatisasi BUMN itu disetujui semua partai di DPR. Jadi aneh kalau ada yang mempersoalkannya lagi,” kata Marzuki kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (28/12) siang. Persoalan privatisasi BUMN kembali mencuat setelah divestasi PT Indosat yang dimenangkan Singapore Technologies Telemedia mengaami penolakan dari karyawan yang dimotori oleh Serikat Pekerja Indosat sendiri. Mereka menilai, penjualan saham perusahaan, ke perusahaan yang sahamnya dikuasai pemerintah Singapura ini, membuat sektor telekomunikasi dikuasai pihak asing. Pernyataan serupa juga dilontarkan Ketua MPR Amien Rais. Menurut Marzuki, dalam proses transisi seperti saat ini, sangat wajar kalau asing menguasai salah satu sektor ekonomi, seperti telekomunikasi. Dia memberi contoh kasus serupa, yaitu Selandia Baru. “Seiring dengan waktu, pola ini akan bergeser,” katanya. Mengenai penjualan Indosat dalam satu paket, di dalamnya termasuk Satelindo dan Indosat M3, menurut fungsionaris Partai Kebangkitan Bangsa ini tidak menjadi masalah. “Komisi IX DPR kan juga sudah menyetujui penjualan seperti itu,” katanya. Selain itu, lanjutnya, harga penjualan saham perusahaan negara itu juga lebih tinggi dari harga pasar. "Kalau mau mengevaluasi privatisasi BUMN, kan ada mekanismenya di DPR," tambahnya lagi. (Sapto Pradityo-TNR)

Berita terkait

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

8 menit lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

13 menit lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

14 menit lalu

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

Layanan pinjol ilegal PundiKas menstransfer sejumlah uang tanpa persetujuan yang diklaim sebagai utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

20 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

24 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

Penyidik mempunyai bukti bahwa Panji Gumilang pada tahun 2019 telah menerima pinjaman dari bank sejumlah Rp 73 miliar.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

24 menit lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

24 menit lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

24 menit lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

25 menit lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

30 menit lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya