TEMPO Interaktif, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan dunia bahwa ekonomi global berada pada risiko terburuk saat ini. Kepala IMF Christine Lagarde mengatakan krisis utang Eropa membuat dunia terpuruk.
Saat ini, kata dia, semuanya bergantung pada upaya negara maju untuk mengembalikan kepercayaan pasar. "Krisis ini seperti membawa kita hidup dalam dekade yang hilang," kata Lagarde dalam acara Financial Forum di Beijing kemarin, seperti dikutip Reuters.
Lagarde menghadiri forum tersebut untuk meminta dukungan dunia dalam upaya penyelesaian krisis utang Eropa. Apalagi saat ini ada momentum baru yang bisa mempercepat penyelesaian krisis, yakni mundurnya Perdana Menteri Yunani dan Italia.
Dia berharap pemimpin Eropa dapat merampungkan rencana detail pengucuran dana bantuan stabilitas Eropa (European Financial Stability Fund/EFSF) sebesar 1 triliun euro, paling lambat Desember mendatang.
Tapi yang paling penting, Lagarde datang mewakili pemimpin Eropa untuk meminta bantuan Cina selaku "pemimpin" negara berkembang agar ikut membantu menyediakan dana pelunasan utang Eropa. "Jika kita tidak bertindak bersama, perekonomian dunia bakal terkena risiko."
Pernyataan Lagarde ini didukung argumen bahwa saat ini perlambatan ekonomi Eropa mulai menjalar ke kawasan lain. Kawasan Asia tidak kebal krisis karena Eropa merupakan pasar terbesar untuk barang-barang ekspor mereka.
Saat permintaan ekspor melambat, kinerja perekonomian Asia pun bakal terkoreksi. Seperti yang terjadi di Cina dan Taiwan, di mana indeks manajer pembelian (manufacturing purchasing manager index/PMI) kuartal III anjlok hingga di bawah 50 atau masuk fase resesi.
Dari Eropa dilaporkan, krisis utang di Italia makin memburuk. Imbal hasil obligasi negara itu menembus ambang batas 7 persen. Kondisi ini terjadi selang sehari setelah Perdana Menteri Silvio Berlusconi menyatakan siap mundur dari jabatannya.
Angka itu menjadi rekor terburuk sejak 1999 atau saat Uni Eropa berdiri. Tingginya biaya pinjaman ini menuntut ketersediaan dana besar agar tak terjadi gagal bayar.
Kantor berita BBC mengabarkan petinggi Eropa kini melobi lembaga pembiayaan LCH Clearnet untuk membeli obligasi dan menyelesaikan sebagian besar utang Italia. Tapi LCH meminta kompensasi berupa margin besar atau jaminan dana saat mereka memperdagangkan surat utang Italia. Permintaan ini mereka anggap wajar, mengingat saat ini investor berkeyakinan bahwa peringkat utang Italia akan terus memburuk.
FERY FIRMANSYAH
Berita terkait
Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian
15 Desember 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient
21 Oktober 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.
Baca SelengkapnyaAncaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan
28 September 2022
Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.
Baca SelengkapnyaEkonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan
17 Februari 2020
Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah
24 September 2019
Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaCore: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat
30 Juli 2019
Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.
Baca SelengkapnyaIMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen
10 April 2019
IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
27 Agustus 2018
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia
17 Juli 2018
Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019
12 Juni 2018
IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.
Baca Selengkapnya