Pejabat Perhubungan Kesulitan Memprediksi Nasib Merpati

Reporter

Editor

Selasa, 18 Oktober 2011 18:33 WIB

Pesawat MA-60 Merpati Nusantara Airlines. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bhakti, belum bisa memprediksi nasib PT Merpati Nusantara Airlines. Menurut dia, perusahaan milik negara itu sangat butuh dukungan pendanaan dari pemerintah. "Ya, lihat saja nanti, karena susah (persoalan Merpati)," kata Herry kepada Tempo, Selasa 18 Oktober 2011.

Menurut Hery, kelanjutan maskapai Merpati sulit jika tidak mendapat bantuan pemerintah. Saat ini Kementerian Perhubungan telah membentuk sebuah tim. Salah satu tugasnya melakukan pemulihan pengelolaan keuangan Merpati. “Meskipun secara korporasi hal itu sudah tidak mungkin,” kata dia.

Kinerja Merpati terus mendapat sorotan pascaembargo avtur dari PT Pertamina. Pihak Merpati tidak mampu melunasi utang pembelian bahan bakar sekitar Rp 270 miliar. Akibatnya, Pertamina sempat menunda pasokan avtur ke perusahaan penerbangan yang dominan mengambil rute wilayah Indonesia Timur itu.

Polemik terus bergulir, karena pemerintah urung mencairkan anggaran Rp 561 miliar. Dalam rapat kerja di Komisi BUMN DPR RI bersama Menteri BUMN ad interim, Hatta Rajasa, beralasan jika dana belum turun karena masih menunggu peraturan pemerintah.

Utang Merpati ke Pertamina untuk sementara sebagian ditalangi oleh PT Perusahaan Pengelola Aset. Langkah yang ditempuh pemerintah dimaksudkan agar Merpati bisa tetap melayani penerbangan perintis di Wilayah Indonesia Timur.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, krisis keuangan yang dialami Merpati telah mencapai titik kritis. Bukan itu saja, perusahaan ini juga tidak sehat dalam strategi perusahaan. "Sudah saatnya, dipertanyakan masihkah keberadaan Merpati dibutuhkan," kata Alvin Lie.

Alvin mengatakan, jika pemerintah tetap mempertahankan keberadaan Merpati, sebaiknya disiapkan anggaran subsidi yang jelas. Tapi, jika pemerintah menilai jalur perintis saat ini sudah cukup dilayani secara efisien oleh maskapai swasta maka, "segera trasformasi Merpati menjadi maskapai kompetitif dengan konsekuensi menambah modal agar tercapai rasio keuangan yang sehat," kata Alvin.

ABDUL RAHMAN

Berita terkait

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

5 hari lalu

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.

Baca Selengkapnya

Demo Kementerian BUMN, Serikat Pekerja Indofarma Curhat Pensiunan Belum Dibayar

31 Januari 2024

Demo Kementerian BUMN, Serikat Pekerja Indofarma Curhat Pensiunan Belum Dibayar

Serikat Pekerja Indofarma curhat kalau pensiunan mereka belum dibayar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta di Balik Pailitnya Merpati Nusantara Airlines

3 Januari 2023

5 Fakta di Balik Pailitnya Merpati Nusantara Airlines

Keputusan pailit Merpati Nusantara Airlines ini diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya.

Baca Selengkapnya

Merpati Air Pailit, PN Surabaya Tetapkan Pembagian Harta hingga Pesangon Eks Karyawan

2 Januari 2023

Merpati Air Pailit, PN Surabaya Tetapkan Pembagian Harta hingga Pesangon Eks Karyawan

Pengadilan Negeri Surabaya menetapkan daftar pembagian tahap pertama dari hasil penjualan aset PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) atau Merpati Airlines yang pailit.

Baca Selengkapnya

Eks Pilot Merpati Tuntut Pemerintah Kucurkan Dana Talangan untuk Bayar Pesangon

29 Juni 2022

Eks Pilot Merpati Tuntut Pemerintah Kucurkan Dana Talangan untuk Bayar Pesangon

Pemenuhan hak eks karyawan PT Merpati Nusantara Airlines akan diatur sesuai dengan Undang-undang Kepailitan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken PP Wajibkan Komisaris Tanggung Jawab Penuh Jika BUMN Rugi

13 Juni 2022

Jokowi Teken PP Wajibkan Komisaris Tanggung Jawab Penuh Jika BUMN Rugi

Komisaris BUMN harus bertanggung jawab penuh apabila BUMN merugi

Baca Selengkapnya

Eks Pilot Menanti Pesangon Usai Merpati Pailit: Kami Pegang Janji Erick Thohir

9 Juni 2022

Eks Pilot Menanti Pesangon Usai Merpati Pailit: Kami Pegang Janji Erick Thohir

Pengadilan Negeri Surabaya mencabut perjanjian homologasi Merpati Air. Putusan itu membuat perusahaan pailit dan siap dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Lontang-lantung Menanti Pesangon Setelah Merpati Pailit

9 Juni 2022

Lontang-lantung Menanti Pesangon Setelah Merpati Pailit

Dibatalkannya perjanjian homologasi Merpati Air pada 2 Juni 2022 praktis membuat perusahaan maskapai pelat merah itu pailit.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Aset Merpati Bisa Dimanfaatkan Garuda dan Pelita Air

7 Juni 2022

Erick Thohir Sebut Aset Merpati Bisa Dimanfaatkan Garuda dan Pelita Air

Erick thohir mengatakan aset Merpati yang bisa dimanfaatkan ialah fasilitas maintenance atau perawatan pesawat

Baca Selengkapnya

Pailit, Merpati Air Akan Bayar Sisa Pesangon Eks Karyawan Setelah Jual Aset

7 Juni 2022

Pailit, Merpati Air Akan Bayar Sisa Pesangon Eks Karyawan Setelah Jual Aset

Merpati Air tercatat memiliki kewajiban sebesar Rp 10,9 triliun dengan ekuitas negatif Rp 1,9 triliun per laporan audit 2020.

Baca Selengkapnya