Dipasok Avtur, Merpati Terbang Lagi

Reporter

Editor

Senin, 17 Oktober 2011 23:27 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akhirnya bersedia memasok kembali kebutuhan avtur PT Merpati Nusantara Airlines (Persero). "Avtur sudah kembali dipasok pukul 12.00 tadi (kemarin)," ujar juru bicara Pertamina, Mochamad Harun, 17 Oktober 2011.

Pertamina bersedia lantaran telah tercapai kesepakatan dengan Merpati dalam hal pembayaran utang. Berdasarkan catatan Pertamina, ada dua tahap utang yang mesti dilunasi Merpati.

Utang tahap I adalah akumulasi pembelian avtur periode 2006-2007, yang mencapai Rp 212 miliar. Sedangkan tunggakan tahap II untuk periode 26 Agustus 2011 sebesar Rp 44,2 miliar dan US$ 700 ribu.

Total utang kedua periode itu, belum termasuk bunga dan denda, mencapai Rp 256,78 miliar dan US$ 700 ribu. Selain itu ada pula utang berjalan sebesar Rp 8,2 miliar dan US$ 121 ribu.

Pertamina dan Merpati sepakat utang dilunasi dalam beberapa tahap. Pelunasan tahap I sebesar Rp 212 miliar harus selesai dalam waktu 7 tahun. Sedangkan utang tahap II harus dilunasi dalam 2 tahun. "Sedangkan utang yang tahap III atau yang berjalan sebesar Rp 8 miliar, harus sudah lunas Jumat ini," tutur Harun.

Merpati juga diwajibkan langsung membayar tunai avtur yang sudah dipasok. Pertamina mengingatkan Merpati agar memenuhi komitmen yang telah disepakati. “Apabila Merpati menunggak kembali pembayaran avtur, Pertamina tidak segan-segan menyetop lagi pasokan avtur untuk Merpati.”

Ditemui di Gedung MPR/DPR, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, suntikan dana kepada Merpati masih menunggu peraturan pemerintah. Rencananya, pemerintah akan mengucurkan dana dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) kepada Merpati sebesar Rp 561 miliar.

Oleh manajemen, dana tersebut akan digunakan untuk perawatan dan turun mesin sebesar Rp 320,4 miliar, kebutuhan operasional (Rp 156 miliar), investasi Merpati Maintenance Facility (Rp 13,14 miliar), investasi sistem IT (Rp 20,67 miliar) dan dana penguatan operasional (Rp 51,1 miliar). "Pencairan belum dapat dilakukan. Kementerian Keuangan dan instansi terkait masih menyiapkan rancangan Peraturan Pemerintah," kata Menteri.


GUSTIDHA BUDIARTIE | EVANA DEWI | RAHMAN | EFRI

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

2 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

3 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

7 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

8 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

8 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

11 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

14 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

20 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

20 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

25 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya