Bank Mutiara Targetkan Ekuitas Rp 2 Triliun pada 2012  

Reporter

Editor

Selasa, 20 September 2011 16:43 WIB

TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Mutiara menargetkan ekuitas bisa meningkat hingga Rp 2 triliun paling cepat pada 2012. Salah satunya dengan melakukan technical assistance dengan bank-bank besar, terutama bank-bank umum milik negara. Juga menggenjot pendapatan nonbunga dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan asuransi besar.

"Ekuitas Rp 2 triliun bisa kami capai di tahun 2013. Tapi berdasar arahan Menteri Keuangan, ekuitas Rp 2 triliun bisa dicapai pada akhir 2012," ujar Direktur Utama Bank Mutiara Maryono kepada wartawan di Gedung Pusat Bank Mutiara, Barclay's House, Selasa, 20 September 2011.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo sempat menyarankan kepada manajemen Bank Mutiara untuk menggandeng bank-bank besar, sehingga kinerjanya juga terpacu.

Untuk memenuhi ekuitas Rp 2 triliun tersebut, Bank Mutiara melakukan technical assistance. "Kami kaji dengan LPS. Kami akan bekerja sama dengan bank-bank besar," ujar Maryono. Terutama pihaknya berharap bisa menggandeng bank-bank BUMN. "Kan bank-bank besar itu bank-bank BUMN," katanya.

Menurut Maryono, technical assistance yang akan dilakukan Bank Mutiara bersama bank-bank besar nanti akan mempercepat kinerja Bank Mutiara. Yang secara tidak langsung juga mendorong peningkatan angka ekuitas dan membuka lebar proses peluang divestasi yang lebih lancar.

Seperti diketahui sebelumnya, untuk menjual Bank Mutiara sesuai dengan nilai valuasi yang layak, ekuitas bank harus digenjot hingga Rp 2 triliun. Dengan begitu bank bisa dijual minimal dengan tiga kali nilai buku atau ekuitas. Hasil perkalian angka tersebut akan mendekati angka yang dikehendaki oleh undang-undang, yakni Rp 6,7 triliun.

Sementara itu Maryono menyatakan kinerja Bank Mutiara saat iini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Per Agustus, dana pihak ketiga mencapai Rp 9,8 triliun, kredit mencapai Rp 8,5 triliun, sehingga Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 92 persen. Sedangkan ekuitas masih di posisi Rp 923 miliar.

Maryono menerangkan, untuk menggenjot angka ekuitas tersebut di sisa tahun dan tahun depan, pihaknya akan meningkatkan pendapatan bunga dan nonbunga. Pendapatan bunga diperoleh dari kredit. Pendapatan nonbunga diprediksi akan menyumbang ekuitas hingga Rp 108 miliar hingga akhir tahun nanti. Dan rupiah melonjak hingga Rp 116 miliar pada 2012. Dengan pemerincian sumbangan pendapatan nonbunga dari enam asuransi saja yang mencapai Rp 10-15 miliar. Dan pendapatan nonbunga dari devisa ekspor sebesar Rp 10 miliar.

Untuk pendapatan nonbunga dari asuransi, Maryono menargetkan akan terus meningkat hingga tahun 2012, yakni dengan merangkul perusahaan-perusahaan asuransi menengah dan raksasa. Hingga saat ini Bank Mutiara sudah bekerja sama dengan lima perusahaan asuransi, termasuk perusahaan asuransi ACA (Asuransi Central Asia) yang memiliki aset Rp 3 triliun. "Kami ambil 10 persen (dari aset), saya kira akan memberi dampak signifikan pada Bank Mutiara," ujar Maryono.

Executive Vice President Bank Mutiara Candra Utama menyatakan kerja sama dengan ACA meliputi layanan bank garansi untuk menjamin kegiatan usaha konstruksi dan nonkonstruksi perusahaan yang menjadi nasabah ACA. "Dia (ACA) harus mengeluarkan bank garansi untuk transaksi nasabah ini. Kan nasabah enggak punya agunan untuk bank garansi, kami minta ACA. Kalau dia setuju, dia keluarkan counter guarantee sebesar 80 persen atau penjamin apabila garansi bank default, yang cover ACA," ujar Candra saat ditemui di kesempatan yang sama.

Bank Mutiara berharap bisa merangkul satu asuransi lagi pada akhir tahun ini dan menambah delapan asuransi lagi di tahun 2012 nanti. "Kami mau kerja sama denga asuransi untuk kontra garansi, pengikatan aset-aset kami supaya bisa dilindungi. Kami mau kembangkan insurance yang bisa kami kembangkan," ujar Maryono.

Untuk pendapatan dari devisa ekspor, Bank Mutiara menyatakan siap berkontribusi pada peningkatan devisa negara. "Kami harapkan bisa masuk kurang lebih bisa nambah Rp 10 miliar pada tahap pertama," kata Maryono.

Bank akan mengembangkan collect pemberitaan ekspor barang dan pemberitaan impor barang. "Kami sudah punya empat cabang, sekarang 10 cabang yang sudah melayani ini. Dan kami akan mengaktifkan seluruh nasabah yang ekspor dan impor, baik LC maupun non-LC," kata dia lagi.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

11 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

14 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

25 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

27 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

27 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

29 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya