Pertamina Bantah Batasi Kuota BBM Bersubsidi

Reporter

Editor

Senin, 4 Juli 2011 13:27 WIB

Terminal BBM Teluk Kabung, Padang, Sumatra Barat. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Terkait dengan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa daerah, PT Pertamina (Persero) membantah bahwa hal tersebut terjadi karena perusahaan minyak pelat merah tersebut mulai membatasi penyaluran BBM bersubsidi. "Tidak ada (pembatasan), kami memasok seperti biasa," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochammad Harun, Senin 4 Juli 2011.

Harun menjelaskan stok nasional untuk BBM bersubsidi saat ini masih aman, yaitu 3,4 juta kiloliter untuk konsumsi selama 22 hari. Jumlah itu malah sedikit lebih banyak dari rata-rata stok yang biasanya berada di angka 3,3 juta kiloliter.

Pertamina memang diminta untuk menjaga kuota BBM terkait dengan jatah BBM bersubsidi dalam APBN tahun ini yang dibatasi sampai 38,5 juta kiloliter. Padahal, kalau melihat dari pola konsumsi yang terjadi hingga tengah tahun ini, diperkirakan BBM bersubsidi yang dibutuhkan sebesar 42,5 juta kiloliter.



Harun menjabarkan, Pertamina saat ini memilih untuk melepas stok dan tidak menahannya untuk menghindari kelangkaan, meskipun risikonya akan ada penambahan kuota. Pertamina pun telah mengajukan usul kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menambah kuota BBM bersubsidi sebesar 2 juta kiloliter lagi dari jatah 38,5 juta pada tahun ini.

"Apalagi konsumsi akan naik di semester kedua," kata dia. Kebijakan dalam menyalurkan BBM bersubsidi oleh Pertamina saat ini adalah melepas dengan kuota yang tetap terukur, dengan tetap melakukan pengawasan. Pengawasan itu dibutuhkan karena Pertamina tidak ingin BBM yang telah didistribusikan malah diselewengkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab sehingga diterima bukan oleh masyarakat yang berhak.

Namun, Pertamina menekankan pengawasan tersebut tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dari aparat dan pemerintah daerah. "Terutama pemerintah daerah. Karena sama saja kalau kita distribusikan, tapi tidak diawasi oleh mereka, maka kuotanya sampai kapan pun tidak akan cukup," ucap Harun. Beberapa wilayah yang saat ini kuotanya dipasok dengan terukur atau disertai pengawasan ketat adalah Kalimantan, Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, dan Sumatera Utara.

"Wilayah tersebut kalau dipantau terdapat kebutuhan meningkat karena ada kegiatan tambang dan industri kelapa sawit yang menyedot bahan bakar dari SPBU," ujar dia. Per akhir Juni kemarin, konsumsi premium telah mencapai 11,3 juta kiloliter dari jatah sebanyak 23 juta kiloliter, sedangkan solar telah mencapai angka 6,3 juta kiloliter dari jatah sebanyak 12,99 juta kiloliter. Realisasi penyaluran premium itu sudah 5,2 persen di atas kuota harian APBN dan solar 7,5 persen di atas kuota harian."Saat ini, konsumsi premium sudah mencapai 68.000 kiloliter per hari atau di atas biasanya yang mencapai 60.000 kiloliter per hari," katanya. Harun juga mengatakan, konsumsi BBM bakal makin meningkat menjelang Ramadhan hingga Lebaran mendatang sehingga harus ada ekstra stok.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Evita Herawati Legowo, membenarkan bahwa Kementerian akan mengajukan kuota tambahan BBM bersubsidi untuk tahun ini sebesar 1,8 juta kiloliter."Kami akan bicarakan dulu dengan DPR," katanya. Usulan tambahan kuota tersebut rencananya akan diajukan untuk RAPBN-P 2011 yang akan dibahas pada pekan ini.

GUSTIDHA BUDIARTIE


Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

15 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

17 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

2 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

3 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

4 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

4 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

9 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya