Sensus: Jumlah Sapi dan Kerbau Tembus 16 Juta Ekor  

Reporter

Editor

Minggu, 3 Juli 2011 14:56 WIB

AP/Bullo River Station

TEMPO Interaktif, Jakarta - Deputi Statistik Produksi Badan Pusat Statistik Sihar Lumban Tobing mengatakan, jumlah ternak yang disensus per 1 Juli menembus 16 juta ekor. "Tepatnya 16.077.192 ekor," kata Sihar usai konferensi pers di Kantor BPS Jakarta, akhir pekan lalu

Total hewan ternak tersebut terdiri atas sapi potong sebanyak 14.253.732, sapi perah 565.141, dan kerbau 1.258.319. Daerah yang pemilik sapi terbanyak terdapat di Jawa Timur sebanyak 4,7 juta ekor, Jawa Tengah 2,1 juta, dan Sulawesi Selatan 1,01 juta.

Sensus ini baru 99,1 persen. BPS memberi tenggat selama 2 pekan sensus akan selesai. Dari 7.700 desa yang disensus ada 5 daerah yang belum disensus, yakni Papua, Papua Barat, Kalimantan Timur, Aceh, dan Nusa Tenggara Timur.

Sensus ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai swasembada daging pada 2014. Untuk menyukseskan program swasembada daging, pemerintah juga harus meningkatkan pasar hewan. Pasalnya, ternak yang sudah disensus tersebar di wilayah Indonesia sehingga menyulitkan dari sisi pendistribusian.

Sementara itu, walau sudah hampir sebulan, penangguhan ekspor sapi belum mempengaruhi kenaikan harga daging. Setidaknya itu tergambar dari paparan inflasi selama Juni. Daging tak menyumbang inflasi. “Harga belum naik terlalu drastis,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan.

Australia menangguhkan ekspor sapi hidup ke Indonesia selama 6 bulan sejak 8 Juni. Kebijakan itu diambil sebagai respons atas cara pemotongan yang dianggap tak memenuhi standar kesejahteraan hewan. Bukti ini mengacu pada tayangan stasiun televisi ABC pada akhir Mei lalu.

Harga daging sempat naik pada pekan ketiga Juni sebesar Rp 600 dari harga rata-rata sekitar Rp 60 ribu per kilogram. Tapi, pada pekan pertama dan kedua Juni harga masih turun. “Jadi, kesimpulannya, pada Juni harga daging masih menyumbang deflasi,” ujar Rusman.

Tapi, Rusman mengingatkan pemerintah agar tetap menjaga pasokan daging sapi agar tidak melonjak menjelang bulan puasa dan Lebaran. “Daging harus diperbanyak untuk Lebaran. Karena itu, pasokan harus dijamin. Kalau harga sampai Rp 100 ribu bisa repot,” tuturnya.

ADITYA BUDIMAN | ROSALINA

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

24 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

27 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

27 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya